Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (tengah) usai sosialisasi UU No 18 Tahun 2017 di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (14/6/2021). IDN Times/Asrhawi Muin
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani memberikan klarifikasi atas ucapannya yang mengaku ‘siap tempur’ ke jalan melawan rival Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Ucapan Benny itu sebelumnya disampaikan langsung di hadapan Jokowi saat acara Nusantara Bersatu yang diinisiasi para relawan di Gelora Bung Karno (GBK) pada akhir pekan lalu. Video yang menayangkan ucapan Benny kepada Jokowi itu kemudian viral.
“Itu hanya sebagai gambaran, ilustrasi bahwa penegakan hukum tidak jalan, kegemesan dan kemarahan itu kita kan bisa dilakukan dengan cara tadi. Masa kita tidak bisa turun ke jalan,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Benny mengaku gemas dengan serangan yang ditujukan kepada Jokowi dari rivalnya. Padahal, menurut dia bergabungnya lawan politik Jokowi dalam Pilpres 2019 yakni Prabowo dan Sandiaga Uno ke lingkaran pemerintah seharusnya bisa menjadi pemersatu bangsa.
Dia mengaku pihaknya mendorong penegakan hukum kepada pihak-pihak yang memberikan ‘serangan’ kepada pemerintah secara tidak benar.
“Atas kemarahan itu, katakanlah saya gemes. Kami sarankan kepada pemerintah, ‘pak sebaiknya hukum ditegakkan’, terus masa kita yang mau mengusulkan bahwa hukum ditegakkan dianggap salah,” ucap dia.