Klarifikasi Benny Rhamdani soal Izin Tempur ke Jokowi Lawan Oposisi

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, viral di media sosial. Pasalnya, dia sempat meminta izin kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo, untuk "bertempur" melawan oposisi.
"Kita gemes, Pak, ini ingin melawan mereka, kalau mau tempur di lapangan, kita lebih banyak," ujar Benny dalam potongan video yang viral.
1. Klarifikasi Benny Rhamdani

Saat berada di gedung DPR RI, Senin (28/11/2022), Benny menyebut video tersebut tidak utuh. Dia mengatakan, pernyataannya itu disampaikan saat bertemu Jokowi di acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu (26/11/2022).
"Jadi, itu bukan acara tertutup, tapi saya yakin video itu adalah video yang tidak utuh, kalau utuh kan seharusnya keseluruhan dong, dari mulai pertama sampai selesai kurang lebih 40 menit harusnya dimuat secara utuh, dan yang menyampaikan aspirasi, pandangan masalah, saran, usul kepada Presiden kan tidak hanya saya," kata Benny.
Benny menjelaskan, pernyataannya itu membahas mengenai kondisi kebangsaan usai Pilpres 2019.
2. Benny mengaku geram dengan pola oposisi membuat fitnah kepada Jokowi

Dalam kesempatan itu, Benny mengaku tak masalah bila pemerintahan Jokowi mendapat kritik. Namun, dia merasa geram apabila kritik itu dibuat dengan narasi fitnah.
"Selalu dengan pola yang sama, penyebaran kebencian, fitnah, adu domba antarsuku dan agama, berita-berita hoaks, bahkan penghinaan dan pencemaran terhadap simbol-simbol negara, presiden, Ibu Negara terakhir," ucap dia.
3. Penyebaran fitnah hingga adu domba akan menjadi mesin mematikan

Lebih lanjut, Benny mengatakan, penyebaran fitnah hingga adu domba yang dilakukan oposisi terus diproduksi. Sehingga, hal tersebut bisa menjadi mesin mematikan.
"Atas dasar situasi tadi, dengan cara-cara menurut saya antidemokrasi bahkan merusak harmoni, bahkan menjadi ancaman perjalanan kebangsaan, masa saya gak boleh marah, masa rakyat Indonesia mayoritas gak boleh marah? Pasti marahlah," ujarnya.