Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Nama Wiranto menjadi salah satu yang dikabarkan bakal keluar dari daftar kabinet Jokowi. Salah satu alasannya adalah eksistensi Partai Hanura saat ini sedang berada di ujung tanduk lantaran di Pemilu 2019 gagal menembus ambang batas parlemen.
Posisi Partai Hanura di Pemilu 2019 terpuruk, hal ini membuat Partai Hanura kesulitan melanjutkan sepak terjangnya. Suasana semakin meruncing lantaran Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO malah saling menyalahi.
Oso menyebut Wiranto sosok yang membuat Hanura kalah di Pemilu tahun 2019. Menurutnya, Wiranto yang seharusnya menjawab seputar penyebab partai bernomor urut 13 itu gagal melenggang kembali ke Senayan tahun ini.
Begitu pula dengan Wiranto yang tak mau disalahkan, malah menyatakan kekecewaannya lantaran Hanura dipimpin oleh Oso. Sebab selama 10 tahun berjuang mendirikan partai, dia berhasil meloloskan Hanura sebanyak dua kali parlemen.
Selain isu internal partai, Wiranto juga erat kaitannya dengan isu pelanggaran HAM. Banyak pihak menilai kapasitas Wiranto sebagai Menko Polhukam tidak memiliki kewenangan untuk menjadi koordinator penyelesaian kasus HAM di masa lalu dan meminta Presiden Jokowi memastikan proses hukum terus berjalan dengan baik supaya keadilan segera terwujud.