Terdengar suara Leo mengatakan dirinya adalah wartawan RI 2 (wartawan Istana Wakil Presiden). Awalnya, ada seorang pria yang mengatakan "bilang media."
"saya memang media, saya berani bersumpah. Saya tim RI 2," ujar Leo menjawab.
Kemudian sesosok pria membalas pernyataannya. "bodo amat, mau tim RI 2 kek lu."
Leo menjawab, "saya mau menelefon kantor Pak."
Perkataan Leo itu dijawab dengan teriakan, "nanti! Nanti! Hey, nanti! Mau nelefon kantor lu".
Kembali terdengar intimidasi yang memaksa Leo menyerahkan ponselnya.
"Pegang bang HP-nya. HP-nya pegang!, ayo, jalan anjing, babi lu!" kata sosok yang mengintimidasi tersebut.
Terdengar suara Leo meminta ampun. "Ampun bang, jangan bang. Aduh, aduh ya Allah. Bang, ampun bang, aah, ya Allah."
Lalu ada teriakan sumpah serapah terdengar, "bodo amat, bodo amat lu anjing!". "Dokkes, dokkes, bangun, bangun, berdiri, bangun bang!".
Leo merintih kesakitan, "aduh bang, kepala saya, pusing banget, pusing banget sumpah bang, saya gak bohong, benaran. Bang, tolong bang, saya sudah pusing bang."
Kemudian Leo dipaksa membuka sesuatu, "woy, woy, buka, buka, buka, buka!". Dia kemudian menjelaskan kembali identitasnya, "saya wartawan RI 2 bang, saya dari TVONE. Saya punya ID pers saya, ini lengkap dengan identitas pers saya, dengan Paspampres ada cap-nya, ini semua asli, 100 persen."
"Wah, handphone lu dua?" tanya sesosok pria kepada Leo.
"Ini gak ada sama sekali bang," jawab Leo.
"Lu mau viralin lu? Hah? Lu mau viralin?" terdengar suara intimidasi.