LP3HI gugat Presiden dan Kepala BPIP buntut larang Paskibraka pakai jilbab. (IDN Times/Larasati Rey)
Yudian lantas menjelaskan duduk perkara kasus tersebut. Ia bersikeras bahwa BPIP sejak awal tak pernah melarang Paskibraka perempuan menggunakan hijab.
Mengacu pada surat edaran yang dikeluarkan BPIP, pemakaian hijab atau jilbab memang tidak dilarang. Namun dalam surat pernyataan yang dibuat, anggota Paskibraka diminta berkomitmen mematuhi tata cara berpakaian.
"Jadi BPIP menghormati dan menghargai keyakinan setiap umat manusia Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa," ucapnya.
"Di dalam peraturan termasuk di dalam gambar-gambar tidak ada larangan untuk melepaskan jilbab itu," sambung Yudian.
Peraturan tersebut dipastikan sudah melalui proses harmonisasi, khususnya dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Namun ja tetap menyampaikan permohonan maaf atas munculnya kegaduhan tersebut.
"Jadi sekali lagi kami mohon maaf," ungkapnya.
Yudian lantas menanggapi Anggota Komisi II DPR yang mempertanyakan mengenai agama yang dianut. Ia mengaku memeluk agama Islam dan merupakan santri yang berprestasi.
"Agama saya Islam, saya tegaskan betul saya sejak umur 12 tahun dikirim ke pesantren, saya sudah juara pidato pesantren saat usia 16 tahun. Saya lompat kelas dan saya juga sudah juara mengimami salat ketika saya usia 16 tahun dan saya hanya satu-satunya mungkin orang pesantren yang bisa dapat nilai 100 dan sejarah. Itu saat saya melanjutkan pesantren di Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta," tutur dia.
Yudian juga mengaku, menempuh pendidikan di perguruan tinggi bernapaskan Islam yakni di IAIN jurusan Fakultas Syariah dan merangkap di Fakultas Filsafat UGM.
Semasa kuliah, iapernah menerjemahkan lebih dari 50 buku dari bahasa Arab, Inggris, Prancis ke Indonesia.
"Kemudian saya terpilih menjadi salah satu peraih beasiswa untuk kuliah di Kanada program MA dan doktor. Mungkin saya tegaskan sekali lagi, saya satu-satunya dosen PTKIN yang bisa masuk Fakultas Hukum Harvard University, the best law school on earth," jelasnya.
"Dan saya pernah menjadi Dekan Fakultas Syariah, rektor IAIN Sunan Kalijaga. Bahkan saya pernah menjadi presiden asosiasi fakultas Islam se-Asia, sangat jelas, dan saya pendiri pesantren, saya pendiri tarekat, sangat jelas di sini," kata dia.