Massa yang mengikuti Munajat 212 di area Monas Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Di tempat yang sama, Endra juga menceritakan bagaimana intimidasi yang ia alami ketika meliput acara malam Munajat 212 . Kala itu, Endra mendengar ada kericuhan yang diduga disebabkan oleh pencopet.
"Kita samperin, sudah mulai ramai kerumunan dari pihak panitia. Kita nggak tahu yang copet itu kayak gimana karena mereka semua kan pakai baju putih-putih. Saya record sekitar 5-8 detik," kata Endra kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
Berselang kemudian, datang seseorang yang mengaku sebagai panitia keamanan dan menyuruhnya untuk mematikan kamera.
"Matiin kamera, jangan ada media, jangan ada wartawan," jelas Endra menceritakan kejadian itu.
Sontak, Endra segera mematikan kamera beserta lampunya. Sejumlah orang kemudian mendorong badannya untuk menjauhi lokasi di belakang panggung acara khususnya di jalur (very important person) VIP.
"Ya sudah, saya pikir mending menjauh sama Joni yang jagain dari belakang dari tangan-tangan yang berusaha ngedorong saya. Kira-kira 50 meter kami berjalan dari titik awal saya menjauh," katanya.
Endra melanjutkan, dirinya juga diinterogasi oleh sejumlah orang dan memaksanya untuk menghapus video hasil rekamannya.
"Ya saya jawab saya dari CNN. (Kemudian ditanya), 'Tadi ngambil gambar apa?'. Saya bilang saya nggak ngambil gambar banyak. 'Coba lihat.' Oke, saya kasih lihat, terus nggak lama (dibilang), 'Hapus gambar ini'," sambungnya.
Kemudian, beberapa orang lainnya ikut membuat situasi semakin panas. Sebagian dari mereka juga ada yang menuding Endra dibayar untuk menjelek-jelekkan kejadian yang terjadi saat itu.
"Awalnya satu orang yang ngomong, nggak lama datang teman-teman mereka bilang 'hapus saja gambar ini, kenapa sih kalian dari media senang banget bikin berita yang jelek-jelek? Bikin berita yang bagus-bagus, dong. Kalian dibayar berapa sih buat gambar ini?' Saya nggak ladenin pertanyaan itu," jelas Endra.
Endra kemudian menuturkan, dirinya hanya ingin mengambil gambar dari peristiwa pencopetan tersebut. Akan tetapi, mereka tidak percaya dan mencoba memeriksa kamera Endra.
"Saya bilang, tadi ada peristiwa copet, saya refleks ambil gambar itu tanpa niat apa pun. Setelah itu saya hapus, tapi mereka masih kurang percaya, akhirnya mereka lihat klip lain yang isinya doorstop Ibu Neno Warisman. Saya play di kamera saya, setelah saya play sampai habis, mereka baru percaya tidak ada gambar kegiatan mereka lagi. Baru kami dikasih jalan dengan ucapan tambahan 'habis ini keluar, ya'," tuturnya.