Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sebagaimana diketahui, isu reshuffle jilid II kembali mengemuka setelah adanya rencana pembentukan Kementerian Investasi dan peleburan Kementeri Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menyoal isu reshuffle kabinet, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan reshuffle kabinet bisa saja dilakukan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam pekan ini.
"Bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama, makanya dalam pekan-pekan ini kita tunggu, tidak mustahil dalam pekan ini (reshuffle)," ujar Ngabalin saat dihubungi IDN Times, Selasa (13/4/2021).
Terkait berapa posisi menteri yang akan dirombak oleh Jokowi, Ngabalin tidak berkomentar lebih jauh. Ia hanya meminta publik untuk menunggu keputusan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Artinya begini, kalau nanti presiden menggangap satu, dua, menteri harus digeser , harus diganti, tidak ada yang bisa halangi presiden, karena hal itu hak prerogatif presiden. Beliau lakukan apa saja dijamin UUD kan. Jadi kata kuncinya kita tunggu sajalah," kata Ngabalin.
Menurut Ngabalin, keputusan Jokowi akan melakukan reshuffle karena Menristek Bambang Brodjonegoro telah memberikan isyarat untuk pamit. Sehingga, akan ada kekosongan jabatan.
"Pak Jokowi kan dalam kepemimpinannya hampir tidak ada yang tidak cepat, semua keputusan cepat, kemudian sudah begitu tidak tertunda-tunda," tutur Ngabalin.