Mensos Juliari P Batubara cek distribusi Bansos (Dok. Kemensos)
Ketiga, dosen Politik Islam FISIP UIN Syarif Hidayatulah ini melanjutkan, pemakzulan bisa terjadi apabila seorang pemimpin tidak mampu memberikan solusi dalam situasi kritis. Pemimpin tersebut juga kehilangan kewibawaanya, karena tertekan kondisi yang sulit untuk dihadapi.
“Seperti dalam hubungan internasional, ketika kita kehilangan kedaulatan karena tunduk pada asing itu,” kata dia.
Lebih jauh, Din melihat kehidupan bernegara sekarang ini lebih cenderung pada sistem diktator yang anti-kritik, dan kerap memberangus kebebasan demokrasi rakyat.
Mengutip tokoh pemikir politik Islam asal Lebanon, Rasyid Ridha, pada abad ke-20, pemimpin otoriter harus dilawan karena dapat berbahaya bagi kehidupan bersama, contohnya melanggar konstitusi.
“Saya melihat kehidupan negara kita akhir-akhir ini membangun kediktatoran konstitusional yang bersemayam di balik konstitusi. Seperti ada produk Perppu jadi undang-undang dan sejumlah kebijakan lain,” tutur Din.