Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengaku masih menunggu hasil penyelidikan tim gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta tim Kemenkum HAM soal kebocoran puluhan juta data paspor.
Sejauh ini, kebocoran data paspor yang dilakukan oleh peretas Bjorka baru sebatas dugaan. Makanya, dia meminta publik untuk tidak panik dan menunggu hasil penyelidikan tim gabungan.
"Data paspor bocor oleh hacker itu kan baru dugaan. Kemenkominfo, BSSN dan pihak imigrasi sedang menyelidiki kebenarannya," ungkap Silmy seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Sabtu (8/7/2023).
Dia mengatakan tim gabungan itu bakal bekerja selama 14 hari kerja. Informasi paling penting yakni keamanan data biometrik milik para pemegang paspor aman.
"Sudah dipastikan, data biometrik itu aman. Sudah juga kami cek pada 2023 tidak ada yang berhasil menjebol database imigrasi," katanya lagi.
