Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Ilustrasi pengeroyokan) IDN Times/Sukma Shakti
(Ilustrasi pengeroyokan) IDN Times/Sukma Shakti

Intinya sih...

  • Insiden tragis di Masjid Agung Sibolga

  • Teguran terhadap korban memicu pengeroyokan

  • DMI mengecam keras tindakan brutal tersebut

  • Semua pelaku sudah diringkus dan proses hukum berjalan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Peristiwa mengejutkan terjadi di Masjid Agung Sibolga, Sumatra Utara, pada Sabtu (1/11/2025) dini hari. Seorang mahasiswa bernama Arjuna Tamaraya (21) ditemukan tewas setelah dianiaya oleh lima orang pemuda saat sedang beristirahat di area masjid.

Kejadian tragis ini langsung menuai perhatian publik. Selain karena korban adalah seorang musafir yang singgah untuk istirahat, lokasi kejadian yang merupakan tempat ibadah, membuat kasus ini menuai kecaman luas termasuk dari Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI).

1. Tragedi bermula dari teguran

Ilustrasi pengeroyokan (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut laporan kepolisian, insiden bermula ketika salah satu pelaku menegur korban karena tidur di area masjid. Teguran tersebut justru memicu amarah dan berujung pada pengeroyokan oleh lima pemuda.

Korban dipukul hingga tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit.

Polisi bergerak cepat menangani kasus ini. Tiga pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian, sementara dua lainnya menyusul pada 3 November 2025. Kini, kelima tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 170 Ayat 3 KUHP tentang kekerasan bersama yang menyebabkan kematian.

2. DMI mengecam keras tragedi tersebut

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Tragedi ini mendapat perhatian serius dari Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dalam pernyataannya, DMI mengecam keras tindakan brutal tersebut dan menyebutnya sebagai perbuatan biadab yang mencoreng kesucian rumah ibadah.

“Tindakan kriminal yang terjadi di masjid tersebut, apa pun alasannya tidak dapat dibenarkan, serta telah menodai kesucian tempat ibadah dan dikhawatirkan merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan umat dan bangsa Indonesia,” tulis DMI dalam pernyataan resminya, Senin (3/11/2025).

3. Semua pelaku sudah diringkus

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Polres Sibolga memastikan seluruh pelaku sudah diamankan dan penyelidikan masih terus berjalan. Kapolres Sibolga, AKBP Achmad Fathoni, mengatakan, penangkapan dilakukan berdasarkan bukti CCTV dan keterangan saksi di lokasi kejadian.

Kasus ini pun memicu gelombang simpati dan seruan keadilan dari masyarakat. Warga berharap proses hukum dilakukan secara transparan dan tanpa kompromi, agar peristiwa serupa tak terulang.

Editorial Team