Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Intinya sih...

  • Wakil Ketua DPR RI soroti masalah distribusi Kartu Nusuk yang belum maksimal untuk jemaah Indonesia pada musim haji 2025.
  • Kartu Nusuk merupakan identitas digital wajib setiap jemaah haji, sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Saudi dan harus didistribusikan ke seluruh jemaah.
  • Tim Pengawas Haji DPR RI mendesak Kemenag untuk bekerja lebih keras dalam penyaluran Kartu Nusuk agar jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman dan aman.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menyoroti masih banyaknya Kartu Nusuk yang belum terdistribusi secara maksimal untuk jemaah Indonesia pada musim haji 2025.

Adies mengatakan, dari total jemaah Indonesia sebanyak 221.639 orang, yang sudah mendapat Kartu Nusuk kurang lebih 212.701 orang. Artinya, masih ada 8.938 jemaah belum menerima Kartu Nusuk menjelang puncak haji pada pekan pertama Juni ini.

"Informasi yang saya terima sampai tadi pukul 10.00 (waktu setempat), itu dari kurang lebih 221.639 jemaah haji Indonesia, yang sudah mendapat Kartu Nusuk kurang lebih 212.701 orang. Artinya masih ada 8.938 orang jemaah yang belum menerima Kartu Nusuk," kata Adies Kadir, dilansir dari Instagram DPR, Senin (2/6/2025). 

1. Kartu Nusuk dikeluarkan otoritas Saudi

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)

Adapun, Kartu Nusuk ini sepenuhnya merupakan kewenangan otoritas Saudi. Adies mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) akan terus melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki masalah ini.

Sebagai informasi, Kartu Nusuk merupakan identitas digital wajib yang harus dimiliki setiap jemaah haji yang beribadah di Arab Saudi. Kartu ini berisi data pribadi dan perizinan ibadah jemaah yang terhubung dengan sistem layanan Saudi.

"Kementerian Agama sudah melakukan upaya-upaya maksimal, berkoordinasi dengan Pemerintahan Arab Saudi dan ini pelan-pelan, kemarin kan mulai dari 15.000, turun 12.000, turun 10.000, sampai sekarang sudah sekitar 8.900," kata dia.

2. Timwas minta Kartu Nusuk dikoordinir jelang puncak haji

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendesak Kemenag untuk bekerja lebih keras lagi untuk mengkoordinir penyaluran Kartu Nusuk ke para jemaah menjelang puncak haji 2025. Sehingga ia berharap, jemaah Indonesia bisa melaksanakan haji dengan nyaman dan aman.

"Jadi kita harapkan ini benar-benar sebelum puncak haji semua bisa terkoordinir dengan baik. Jadi mudah-mudahan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman dan aman," kata dia.

Ia pun meminta para jemaah yang belum menerima Kartu Nusuk untuk bersabar sampai penyalurannya terdistribusi ke seluruh jemaah haji Indonesia.

"Kami dari DPR selaku pengawas juga meminta memaksimalkan agar semua bisa mendapatkan kartu nusuk dan problem-problem lainnya bisa teratasi," imbuhnya.

3. Saudi perketat jemaah masuk Kota Mekkah

Potret haji di Mekkah (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Diketahui, Pemerintah Arab Saudi memperketat pengawasan terhadap akses masuk ke Kota Suci Makkah pada musim haji 1446 H/2025 M. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Hilman Latief mengatakan, hanya jemaah yang terdaftar resmi melalui Kartu Nusuk atau melalui syarikah yang diizinkan masuk.

Hal tersebut disampaikan Hilman Latief saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).

“Tahun ini kerajaan Saudi sangat sulit sekali memberikan izin untuk masuk Makkah Pak. Jadi kalau tahun lalu masuk Makkah agak mudah, tetapi dia agak sulit untuk ke harom," kata dia.

Editorial Team