Jakarta, IDN Times - Isu kelangkaan minyak goreng di pasaran yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir, dibahas dalam rapat paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022 di Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyoroti kinerja Menteri Perdagangan M. Lutfi yang gagal memberikan solusi terhadap keberadaan stok minyak goreng di pasaran. Bahkan, menurut Dasco, Lutfi sudah dua kali mangkir diundang DPR.
"(Undangan) kedua juga yang bersangkutan menyatakan berhalangan dengan alasan belum tentu datang dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam kesempatan terakhir sidang paripurna ini saya sampaikan, apabila dalam undangan yang ketiga masih ada alasan, maka DPR akan menggunakan aturan dan kewenangan yang ada untuk memanggil paksa Menteri Perdagangan ke DPR," ujar Dasco ketika memimpin rapat sidang paripurna pagi tadi yang disambut tepuk tangan anggota parlemen yang lain.
Dasco pun mengakui DPR kesulitan menjalankan fungsi pengawasan terkait kelangkaan minyak goreng. Hal tersebut lantaran Lutfi tak pernah hadir ketika diundang rapat konsultasi dengan Komisi VI.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut sikap Lutfi tidak sejalan dengan respons rakyat kecil di lapangan, yang menjerit dan protes karena minyak goreng langka. Seandainya stok tersedia, harganya mahal.
Lalu, apa respons Mendag Lutfi terkait ancaman pemanggilan paksa oleh pimpinan DPR soal isu kelangkaan minyak goreng?