Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Saat ditemui terpisah, Dahnil menjelaskan alasan membuat kebijakan dengan menunjuk dua syarikah untuk penyelenggaraan haji 2026. Berkaca dari haji 2025 kemarin yang memilih delapan syarikah, terjadi kekacauan luar biasa.
Setelah dievaluasi akhirnya pemerintah menyepakati hanya menunjuk dua syarikah. Hal itu juga sesuai dengan masukan dari pemerintah Arab Saudi.
"Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia itu mengusulkan kami untuk hanya menggunakan maksimal dua syarikah. Akhirnya setelah diskusi panjang dengan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, kami bersepakat untuk menunjuk hanya dua syarikah. Nah, dari hasil lelang ada sekitar 66 syarikah dan dipilihlah hanya dua ini," jelas Dahnil.
Saat ditanya soal dua syarikah yang ditunjuk untuk haji 2026 bermasalah, Dahnil menyebut, semua syarikah yang pada 2025 lalu bertugas juga punya masalah masing-masing.
"Delapan syarikah kemarin semua itu, itu punya masalah masing-masing, kesalahan yang masing-masing. Jadi banyak sekali, tapi kalau diurut-urut begitu, justru kami memilih dua syarikah yang terbaik dari masing-masing punya masalah," tegas dia.
Dahnil memastikan, pemilihan dua syarikah ini tidak ada intervensi atau kepentingan apapun.
"Jadi dari delapan syarikah kemarin itu semuanya, DPR juga bersepakat, semuanya punya masalah masing-masing, ada yang sangat krusial masalahnya, kemudian ada yang masalahnya ringan. Itulah kemudian dari hasil seleksi tim pengadaan kami, yang dua ini yang menurut mereka terbaik," imbuh dia.