Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kawasan kumuh (Istimewa)

Intinya sih...

  • Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dorong Pemprov tuntaskan program penataan RW kumuh.
  • Data BPS: Masih ada 450 RW kumuh di Jakarta pada 2023, Khoirudin prihatin dengan banyaknya RW kumuh yang berdekatan dengan gedung pencakar langit.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mendorong Pemprov DKI menuntaskan program penataan Rukun Warga (RW) Kumuh, sehingga tidak ada lagi lingkungan RW kategori kumuh di Jakarta pada 2027. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masih ada 450 RW kumuh di Jakarta pada 2023. 

“Saya berharap memang seiring dengan DKI menjadi DKJ (Daerah Khusus Jakarta) harus segera dituntaskan (penataan RW kumuh),” ujar Khoirudin dalam keterangan Jakarta, Jumat (11/7/2024).

1. Dinas Perumahan wajib lakukan penataan

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ia mengimbau Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta bersama BPS Provinsi DKI Jakarta segera menindaklanjutinya agar penataan Kota Jakarta berjalan dengan lancar.

“Dinas Perumahan menjadi punya kewajiban untuk penataan ini, sebetulnya tinggal pendataan yang benar, lalu ada tahapannya,” ujar Khoirudin.

2. Banyak kawasan kumuh di gedung pencakar langit

Jalan MH Thamrin Macet Imbas Demo di Depan Gedung Bawaslu (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dia menegaskan, masih banyaknya RW kumuh yang berdekatan dengan gedung-gedung pencakar langit, seperti di kolong tol sekitar Tanah Tinggi dan Johar Baru, Jakarta Pusat. Kondisi ini membuat Khoirudin prihatin. 

“Jumlah kawasan kumuh di Jakarta memang banyak, bahkan di samping gedung-gedung mewah banyak. Kita malu melihat hal ini ketika kita keliling Jakarta karena kontras sekali,” tutur Khoirudin.

3. PKS dorong perbanyak rusun

Ilustrasi rumah susun layak huni

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemprov DKI, yakni membangun hunian vertikal atau rumah susun (rusun), khusus masyarakat menengah ke bawah. Ini menjadi salah satu solusi.

“Ya paling tidak perbanyak bangunan ke atas, rumah susun diperbanyak untuk penataan permukiman kumuh,” ucap Khoirudin.

Editorial Team