Seminggu selang komunikasi yang dilakukan Setneg, tepatnya pada 8 Agustus 2018, Mahfud diminta bersiap-siap. Mulai dari skenario untuk datang ke KPU RI bersama Jokowi hingga menyiapkan CV yang dibutuhkan.
Awalnya, Mahfud dan Jokowi akan diskenariokan datang ke KPU RI menggunakan sepeda motor berboncengan. Bahkan, Mahfud juga diminta mengukur baju.
“Saya diundang oleh Pratikno, ada Pak Teten juga dan asistennya Pak Pratikno bahwa besok akan diumumkan, semua sudah disiapkan. Upacaranya nanti ketika berangkat dari Gedung Joeang naik sepeda motor. Pak Mahfud bonceng Pak Jokowi. Saya tanya, 'kenapa tidak naik berdua saja?' Katanya nanti kalau difoto wartawan (hasilnya) jelek,” beber Mahfud.
Namun, detik-detik menjelang pengumuman cawapres yang akan mendampingi Jokowi, Ma’aruf Amin pun muncul hingga akhirnya diresmiskan sebagai cawapres. Kendati, Mahfud mengaku tak sakit hati.
Bagi Mahfud, keperluan negara jauh lebih penting ketimbang pencalonan dirinya, bahkan Ma’aruf Amin sekali pun.
“Keperluan negara jauh lebih penting dengan sekadar nama Mahfud MD dan Ma’aruf Amin. Saya justru tersinggung dengan Ketua PPP Romi yang mengatakan, loh Pak Mahfud kan maunya sendiri,” ungkap Mahfud.
Panjang juga ya cerita di balik pemilihan cawapres Jokowi, guys?