Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Jakarta, IDN Times - Angka defisit arus kas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diprediksi mencapai Rp16,5 Triliun. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan defisit tersebut belum mencapai puncaknya.

"Defisit belum mencapai puncaknya karena belum angka matur. Akan meningkat seiring pahamnya masyarakat tentang program ini," ujar Fahmi di Gedung DPR, Senin (17/9).

1. Defisit arus kas sudah diprediksi sejak awal 2018

BPJS Kesehatan

Menurut Fahmi, defisit arus kas sebesar Rp16,5 Triliun telah diprediksi sejak awal tahun 2018. Jumlah tersebut berasal dari Rencana Kerja dan Anggaran Rp 12,1 Triliun dan hutang jaminan yang dibawa pada 2017 sebesar Rp 4,4 Triliun. 

"Angka defisit untuk 2018 baru dapat terlihat pada akhir tahun. Defisit ini dipengaruhi oleh dinamika utilisasi, pertambahan peserta dan lain-lain," ungkapnya.

2. Iuran peserta tak sesuai dengan biaya pengeluaran

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di