Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman miris dengan banyaknya hoaks dan serangan hacker selama masa pemilihan umum (pemilu) ini. Dari penelusuran bersama pihak kepolisian, Arief menyebut hoaks dan hacker banyak berasal dari kalangan anak muda.

“Karena penyebar hoaks, hacker yang menyerang web KPU di beberapa tempat setelah kami konfirmasi dan periksa dengan kepolisian ternyata pelakunya anak-anak pelajar,” ungkap Arief saat wawancara khusus bersama IDN Times, di Kantor KPU, Senin (4/3).

1. Orang tua pelaku meminta maaf ke KPU atas ulah anaknya

unsplash/rawpixel

Arief lalu mengkritisi banyaknya anak-anak yang menjadi pelaku penyebar hoaks dan hacker di pemilu ini. Pelaku pun sudah ditangkap hingga orang tua mereka datang memohon maaf kepada KPU atas ulah anak mereka.

“Sudah ditangkap dan bahkan di beberapa tempat orang tuanya minta maaf kepada kita, mohon ampun agar anaknya tidak dipidanakan. Bikin surat pernyataan bermaterai 'Bapak, ini masa depan keluarga kami mohon tidak dipidanakan',” ungkap Arief.

2. KPU tidak pandang bulu, hukum harus tetap ditegakkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di