Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Vaksin COVID-19 dari Janssen di bawah naungan Johnson & Johnson/J&J. (flickr.com/New York National Guard)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 500 ribu vaksin Johnson & Johnson telah diterima pemerintah Indonesia pada Sabtu (11/9/2021). Pengadaan vaksin ini merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Belanda melalui skema bilateral.

Diketahui, Vaksin Johnson & Johnson telah memperoleh izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 7 September 2021.

Vaksin ini akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mililiterm. Lalu bagaimana efek samping vaksin ini?

1. KIPI Vaksin Johnson & Johnson umumnya rasa nyeri hingga demam

ilustrasi demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, mengatakan hasil kajian menunjukkan dari sisi keamanan, secara umum pemberian vaksin Johnson & Johnson dapat ditoleransi dengan baik.

Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian vaksin Johnson & Johnson menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI/efek samping) lokal yang umum terjadi, antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah (fatique), nyeri otot (myalgia), mengantuk, mual (nausea), muntah, demam (pyrexia), dan diare.

2. Pemberian vaksin Johnson & Johnson sekali suntik

Editorial Team

Tonton lebih seru di