Jakarta, IDN Times - Tim nasional Anies-Muhaimin (AMIN) sudah resmi dibubarkan pada 30 April 2024. Pembubaran yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dihadiri oleh dua ketua umum partai politik pengusung Anies-Muhaimin.
Sedangkan, Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem) justru absen di momen penting itu. Begitu pula Sudirman Said, orang yang biasanya kerap mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu di acara-acara penting.
Salah satu yang ikut hadir di momen tersebut adalah akademisi di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir. Selama masa kampanye, Sulfikar dipercaya menjadi juru bicara dan anggota dewan pakar AMIN.
IDN Times sempat berbicara dengan Sulfikar di kediaman Anies mengenai arah dan kemungkinan langkah politisi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ke depan. Obrolan kemudian berlanjut melalui telepon pada awal Mei lalu.
Ia mengatakan Anies saat ini sedang dalam fase berkontemplasi untuk menentukan langkah politik yang akan ia ambil. Sulfikar tak menampik salah satu opsi yang dipertimbangkan secara serius oleh Anies yaitu kembali ke Pilkada Jakarta.
"Salah satu opsi yang real yaitu kembali ke Jakarta. Gerakan perubahan bisa kita wujudkan dengan skala urban di Jakarta," ujar Sulfikar.
Meskipun, opsi kembali berlagada di Pilkada Jakarta tidak mudah. Sebab, jalan Anies diprediksi tidak akan mulus. Lantaran, seandainya ia terpilih di Pilkada Jakarta maka peluangnya untuk maju di pilpres 2029 bisa terbuka lagi.
Di sisi lain, Sulfikar sudah mendapat kepastian bahwa Anies tak akan mau diajak bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, risiko yang diambil oleh Anies terlalu besar bila ia bersedia diajak bergabung ke dalam kabinet.
"Insyaallah, 100 persen iya (tak akan bergabung). Kalau dia memilih masuk (ke kabinet Prabowo), risikonya terlalu besar. Karena kita berbicara mengenai 40 juta suara yang sudah memberikan dukungan untuk dia," katanya lagi.
Sulfikar pun mengaku dalam posisi siap membantu seandainya Anies serius untuk berlaga di Daerah Khusus Jakarta. Relasinya dengan Anies sudah terbentang jauh sebelum pemilu presiden 2024.
Sulfikar dan Anies sama-sama mendapatkan beasiswa program doktor dari Full Bright di Amerika Serikat. "Mas Anies kuliah di Illinois, sedangkan saya di New York State," ujarnya.
Keduanya kemudian bekerja sama secara erat selama masa pandemik COVID-19. Saat Anies resmi didukung oleh Partai NasDem, Sulfikar pun diminta untuk ikut membantu.
Berikut obrolan lengkap IDN Times dengan Sulfikar Amir melalui telepon.