Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi dengan santai hasil elektabilitas capres yang dirilis oleh Litbang Kompas pada pekan ini. Berdasarkan survei dari Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo Subianto pada Oktober 2022 justru jeblok 7,7 persen menjadi 17,6 persen. Sebelumnya, pada Juni 2022, tingkat elektabilitas Prabowo masih berada di angka 25,3 persen.
Menurut Dasco, hasil survei fluktuatif. "Kadang survei itu bisa naik, kadang juga turun. Itu biasa," ungkap Dasco kepada media di Jakarta pada Kamis, 27 Oktober 2022 lalu.
Menurutnya, elektabilitas sang ketum anjlok lantaran ia masih fokus dengan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Sementara, capres lainnya, kata Dasco sudah tancap gas untuk melakukan kampanye sehingga berdampak pada angka elektabilitas.
"Kan kita juga sama-sama tahu kalau Pak Prabowo belum melakukan kampanye-kampanye. Selama ini masih melakukan kerja-kerja sebagai Menteri Pertahanan dan membantu Pak Presiden," kata dia.
Padahal, Prabowo sendiri sudah mulai melakukan sejumlah kunjungan ke beberapa daerah. Termasuk menyambangi sejumlah pondok pesantren. Dalam kunjungan itu, para ustaz dan ulama terlihat mendoakan agar Prabowo kali ini bisa memenangkan pemilu pada 2024.
Lalu, apa langkah Gerindra agar dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo di mata publik?