Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Empat mantan anggota OPM dari Kodap III Sinak menyatakan ikrar kesetiaan kepada Indonesia di Kabupaten Puncak, Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)

Intinya sih...

  • TNI nilai anggota yang tinggalkan OPM ingin Papua lebih damai dan sejahtera. Mereka patut didukung untuk membangun masa depan yang lebih baik.

  • Pimpinan OPM lainnya sudah lebih dulu berikrar kembali ke Indonesia, termasuk eks Komandan Batalyon Ayosami dari Organisasi Papua Merdeka Kodap IV/Sorong Raya, Yeremias Foumair.

  • Yeremias berjanji tidak akan lagi terlibat aktivitas OPM setelah kembali ke Indonesia. TNI menyambutnya dengan tangan terbuka dan siap membantu pembangunan di daerah.

Jakarta, IDN Times - Jumlah mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kembali ke pangkuan Indonesia terus bertambah. Peristiwa tersebut kembali dapat disaksikan pada 9 Juli 2025 lalu di halaman kantor Koramil 1717-02/Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Ada empat mantan anggota OPM yang menyatakan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Keempat orang itu adalah Yopi Tabuni, Erenus Tabuni, Kilistus Murib, dan Endan Tabuni. Mereka dengan penuh kesadaran dan semangat kebangsaan, melafalkan serta menandatangani ikrar kesetiaan terhadap NKRI yang dilanjutkan dengan penghormatan terhadap Bendera Merah Putih sebagai simbol kembalinya mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, di dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (12/7/2025).

Jenderal bintang dua itu menambahkan, keempat mantan anggota OPM yang menyatakan ikrar kepada Indonesia berasal dari Kodap III Sinak. Ia menyebut, keberhasilan TNI dalam membuat anggota OPM berbalik mendukung Indonesia berkat pendekatan secara humanis.

"Pendekatan humanis itu dilakukan secara konsisten dengan mengedepankan dialog, perlindungan serta pembinaan terhadap masyarakat," katanya.

Menurut Kristomei, TNI tidak hanya menjalankan fungsi pertahanan semata tetapi juga aktif membangun kepercayaan dan menjalin kedekatan emoisional dengan masyarakat Papua.

1. TNI nilai anggota yang tinggalkan OPM ingin Papua lebih damai dan sejahtera

Empat mantan anggota OPM dari Kodap III Sinak menyatakan ikrar kesetiaan kepada Indonesia di Kabupaten Puncak, Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)

Lebih lanjut, Kristomei menyampaikan, mereka yang meninggalkan jalan separatis dan kembali ke Indonesia merupakan saudara sebangsa yang patut didukung untuk membangun masa depan Papua yang lebih damai dan sejahtera. "Mereka yang memilih meninggalkan jalan kekerasan dan kembali ke NKRI adalah saudara kita. Bersama-sama kita bangun Papua yang aman, damai dan bermartabat," katanya.

Ia menambahkan, TNI dalam setiap penugasannya di Papua selalu berpijak pada prinsip hukum, moralitas dan kemanusiaan. "TNI menjalankan tugasnya dengan menjunjung tinggi prinsip legalitas, kehati-hatian serta perlindungan terhadap warga sipil sebagai prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas. Kami juga akan selalu menyambut dengan tangan terbuka, siapapun yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," tutur dia.

2. Pimpinan OPM lainnya sudah lebih dulu berikrar kembali ke Indonesia

Eks Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya, Yeremias Foumair nyatakan ikrar kepada Indonesia. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sebelumnya, eks Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami dari Organisasi Papua Merdeka Kodap IV/Sorong Raya, Yeremias Foumair, menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 15 Mei 2025 lalu. Pengucapan ikrar tersebut dilaksanakan di Kampung Fuog, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Di dalam pengucapan ikrarnya, Yeremias mengaku kembali setia kepada Indonesia secara sukarela. 

Proses pengucapan ikrar dipimpin langsung oleh Dansatgas 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto, dan disaksikan Kadis Pendapatan Daerah Maybrat, Mellianus Saa, saudara kandung Yeremias, Cosmas Foumair, tokoh masyarakat dan kepala kampung setempat. Di dalam keterangannya, Yeremias mengatakan alasan ia meninggalkan OPM karena rindu terhadap keluarga. 

"Saya rindu bertemu istri dan anak-anak saya yang sudah hidup aman damai di kampung. Saya bosan hidup di hutan, penuh ketakutan dan penderitaan," ujar Yeremias pada 17 Mei 2025 lalu.

"Sekarang saya sadar, jalan kekerasan tidak membawa perubahan apapun," imbuhnya. 

Dengan kembalinya Yeremias mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, semakin bertambah banyak pentolan OPM yang kembali ke Indonesia. Sebelumnya, pada awal Mei juga ada mantan anggota OPM, Minanggeng Murib, yang juga kembali ke Indonesia. 

3. Yeremias berjanji tidak akan lagi terlibat aktivitas OPM

Eks Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya, Yeremias Foumair nyatakan ikrar kepada Indonesia. (Dokumentasi Puspen TNI)

Lebih lanjut, dalam pembacaan ikrar, Yeremias berjanji tidak akan kembali mendukung semua aktivitas yang dilakukan oleh OPM. "Dengan ini, saya berjanji tidak akan mendukung semua kegiatan OPM," kata Yeremias seperti dikutip dari keterangan video dari Kodam XVIII/Kasuari. 

"NKRI harga mati!" imbuhnya. 

Sementara, Dansatgas 501/BY Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto mengucap syukur karena Yeremias kembali ke pangkuan Indonesia. Ia pun menegaskan, TNI hadir untuk membantu masyarakat dan mendukung pembangunan di daerah. 

"Saatnya kita melakukan perubahan dan selamat datang kepada Yeremias Foumair. Tentunya yang bersangkutan ingin hidup tenang dan damai, bisa beraktivitas dan tinggal bersama keluarga tercinta," kata Yakhya. 

"Sekali lagi, terima kasih atas kesungguhan hatinya karena ingin kembali ke pangkuan NKRI," tutur dia. 

Editorial Team

EditorSunariyah