Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman meminta nama Vaksin Nusantara diubah. Sebab, vaksin berbasis sel dendritik besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bukan inovasi murni dari Indonesia.
"Kalimat bahwa Vaksin Nusantara sudah dipublikasi jurnal internasional harus diluruskan, jadi missleading karena seakan-akan itu dari Nusantara. Vaksin berbasis sel dendritik ini kan review-nya sudah banyak. Kita bukan pionir dalam hal ini. Sel dendritik bukan inovasi Indonesia," ujar Dicky Budiman saat ikonfirmasi IDN Times, Senin (30/5/2022).