Waspadai 14 Titik Kemacetan di Jateng dan Cara Mengindarinya 

Jalur alternatif masih minim penerangan

Semarang, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah meminta para pemudik yang masuk wilayah Jateng untuk mewaspadai 14 titik kemacetan selama arus mudik lebaran. Pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pemudik hingga 14-18 persen dibanding tahun lalu atau mencapai 8,4 juta jiwa. 

"Dengan lonjakan pemudik seperti itu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kemacetan di beberapa titik," kata Kepala Dishub Jateng, Satriyo Hidayat, kepada IDN Times seusai menghadiri diskusi Primtopic, di Hotel Noormans, Jalan Teuku Umar, Semarang, Rabu (15/5).

 

Baca Juga: Target Gubernur Ganjar, Perbaikan Jalur Mudik Pantura Kelar H-10

1. Sekitar 6,8 juta pemudik diprediksi menggunakan angkutan darat

Waspadai 14 Titik Kemacetan di Jateng dan Cara Mengindarinya IDN Times/Fariz Fardianto

Satriyo menyampaikan dari 8,4 juta pemudik, sekitar 6,8 juta di antaranya menggunakan moda transportasi darat. Sekitar 40 persen akan melintasi jalan tol, 27 persen melintasi jalur pantura, sedangkan sisanya melewati jalur pantai selatan atau pansela serta ruas jalan nasional bukan tol. 

Potensi kemacetan panjang diprediksi akan terjadi di ruas jalur pantura  karena adanya sejumlah pasar tumpah di Brebes, serta jalan masuk menuju Wiradesa, Pekalongan. Khusus di Pekalongan, tingkat kemacetan dipastikan akan turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun 2017 kemacetan terjadi sepanjang 15 kilometer, kemudian 2018 berkurang jadi 10 kilometer. Tahun 2019 kami perkirakan akan turun lagi," jelas dia. 

2. Kemacetan terparah diperkirakan terjadi di Bawen

Waspadai 14 Titik Kemacetan di Jateng dan Cara Mengindarinya IDN Times/Fariz Fardianto

Selanjutnya, Satriyo menyebut potensi kemacetan terjadi di kawasan Mangkang yang menghubungkan Kabupaten Kendal dengan Kota Semarang. Kondisi itu juga akan terjadi di pintu tol, terutama exit tol Ngemplak Solo, exit tol Ngasem Boyolali, dan exit tol Weleri-Kaliwungu.

"Titik kemacetannya nanti ada di 14 ruas jalan. Paling krodit di Bawen karena di sana jarak exit tol dengan pertigaan jalan hanya 300 meter," ujarnya.

Satriyo menyarankan saat tol padat, pemudik yang akan menuju Yogyakarta dari Bawen lebih baik memilih jalan nasional Bawen-Salatiga-Boyolali-Kartasura. Sedangkan pilihan bagi pemudik dari Jakarta adalah keluar tol Weleri, kemudian masuk jalur alternatif Weleri-Temanggung-Magelang-Yogyakarta.

"Jalannya sudah bagus, lebarnya tujuh meter. Sangat layak dilewati. Tapi kalau bisa jangan malam hari karena penerangan belum maksimal," jelas Satriyo. 

3. Jalur alternatif masih kekurangan ribuan lampu penerang jalan

Waspadai 14 Titik Kemacetan di Jateng dan Cara Mengindarinya Dok. IDN Times

Terkait penerangan jalan, Satriyo mengungkapkan saat ini jalur-jalur alternatif memang masih kekurangan lampu penerang jalan. Dari kebutuhan ideal sebanyak 9.800 lampu penerang jalan umum (PJU), saat ini baru terpasang 4.800 lampu.

"Jadi masih kurang 5.000 lampu lagi," jelasnya. 

Untuk menyiasatinya, pihaknya sudah menginstruksikan petugas di lapangan memperbanyak pemasangan delineator atau patok jalan yang mudah memantulkan cahaya di pembatas jalan.

"Paling tidak itu sangat membantu perjalanan di jalur alternatif. Meski jalanan gelap, namun pengemudi masih bisa melihat lebar jalannya," tandasnya.

Baca Juga: Tol Wilangan-Kertosono Belum Beroperasi Penuh, Ini Jalur Alternatifnya

Topik:

Berita Terkini Lainnya