Jakarta, IDN Times - Militer Filipina dan Bangladesh menyatakan minatnya untuk membeli tank medium harimau yang diproduksi oleh PT Pindad. Tank ini merupakan kerja sama industri pertahanan antara PT Pindad dan FNSS Defence System di Turki.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan saat ini tank harimau sudah dalam proses produksi bersama. Kedua industri pertahanan itu sedang memenuhi permintaan 18 unit tank pesanan Indonesia.
"Saat ini mereka sedang memenuhi permintaan Indonesia sebanyak 18 tank. Selain itu, sudah ada beberapa negara lain yang berminat untuk membeli Indonesia antara lain Filipina kemudian Bangladesh," ungkap Iqbal ketika menjawab pertanyaan IDN Times dalam diskusi virtual pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Ia memastikan produksi tank harimau ini merupakan bagian kecil dari kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Turki. Selain itu, ada pula kerja sama pengadaan alutsista untuk Angkatan Laut seperti kendaraan lapis baja, drone (UAV) dan rudal yang telah disepakati oleh kedua negara.
"Seluruh pembelian alutsista yang dilakukan Indonesia dari Turki adalah proses G to G, langsung dari pemerintah ke pemerintah. Meskipun nanti yang akan mengeksekusi adala perusahaan yang sudah ditunjuk," kata dia lagi.
Mengapa Indonesia memilih Turki sebagai salah satu alternatif negara untuk pembelian alutsista?