Fokus Berantas Stunting, BPIP dan UNNES Inisiasi Gerakan Aksi Ini

Jakarta, IDN Times -- Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP) dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di lapangan Kecamatan Bandongan, Sabtu, (5/8/2023).
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dalam sambutannya mengajak kepada pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Menurut dia, di tengah Perang Dunia II bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemedekaannya dalam waktu 59 detik, tanpa teknologi militer dan tidak berdarah. Tidak hanya itu, Indonesia juga mampu mempersatukan setidaknya 57 negara (kerajaan) yang ada di Indonesia. Hal tersebut diakui fakta dan tidak pernah terjadi di muka bumi.
"Ini motivasi kita berkaitan dengan stunting dan fakta sejarah bahwa saat bangsa Indonesia dijajah, jutaan orang dilanda kemiskinan, kelaparan dan stunting, tetapi mampu bangkit dari penjajah," ujarnya.
1. Target pemerintah pusat penurunan angka stunting di angka 14 persen pada 2024
Di bawah Pancasila dengan beriman, bersatu, gotong royong dan bersumpah bangsa Indonesia mampu melawan penjajah dengan mendirikan negara merdeka, yaitu sumpah pemuda. Ia mendorong mahasiswa, khususnya yang menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Magelang, untuk mencontoh para pejuang bangsa, menjadi penggerak Pancasila.
"Saya mendorong kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, untuk menjadi penggerak Pancasila di masyarakat," katanya.
Prof. Yudian juga mengatakan perlawanan terhadap stunting merupakan arahan Presiden RI untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Agenda tersebut disyaratkan perlu ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Salah satu yang utama adalah memangkas angka stunting.
Target pemerintah pusat penurunan angka stunting di angka 14 persen pada 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37 persen pada 2014, dan 21,6 persen pada 2022. Bentuk keseriusan tersebut, BPIP bahkan mendonasikan uang gaji seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan BPIP selama enam bulan ke depan.
"Alhamdulillah, seluruh pejabat dan pegawai BPIP sebanyak 227 orang, berkomitmen untuk menjadi 'Bapak Asuh Anak Stunting' (BAAS)," ujarnya.
2. Demi Indonesia emas 2045, generasi bangsa Indonesia harus memiliki kualitas unggul, cerdas, berakhlak dengan nilai-nilai Pancasila
Bupati Magelang Zaenal Arifin S.I.P juga memaparkan yang sama tentang perjuangan para pendiri bangsa untuk Indonesia merdeka, adil, dan makmur di tengah penjajahan.
"Maka dari itu, ini tugas kita untuk menjaga dan merawat bangsa ini di bawah Pancasila, tetapi kita tidak bisa sendirian, kita harus bersatu, gotong royong dalam menyelesaikan stunting ini," ujarnya.
Dirinya berharap dengan adanya mahasiswa yang KKN di daerahnya ini dapat membantu memberi pengetahuan kepada anak remaja sebayanya dan masyarakat untuk hidup sehat dan tidak nikah muda agar terhindar dari stunting.
Ia mengakui, menuju Indonesia emas 2045 diharuskan generasi bangsa Indonesia ini memiliki kualitas unggul, cerdas, berakhlak dengan nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, angka stunting di Kabupaten Magelang sebesar 28,20 persen.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M melaporkan kegiatan yang melibatkan 800 mahasiswa KKN UNNES ini juga dihadiri 300 keluarga rawan stunting dari kawasan Kecamatan Bandongan dan sekitarnya yang menerima bantuan paket makanan tambahan.
"Aksi ini, kita juga akan sama-sama mempraktikkan Mustika Rasa Kuliner Nusantara sebagai bentuk warisan Presiden Sukarno kepada bangsa Indonesia untuk dapat menyajikan makanan bergizi dan nikmat yang berbasis dari bahan-bahan pangan nusantara," ujarnya.
3. Sebagai tindak lanjut gerakan ini, Pemerintah Kabupaten Magelang dan UNNES menandatangani perjanjian kerja sama
Untuk memperkuat aksi ini dan menindaklanjuti program-program Pembinaan Ideologi Pancasila antara BPIP, Pemerintah Kabupaten Magelang dan UNNES juga menandatangani perjanjian kerja sama.
"Pada kesempatan ini kita juga dimeriahkan berbagai hiburan atau pesta rakyat kreatif, seperti seni budaya dan pameran UMKM," katanya.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kita juga akan sama-sama menyaksikan penandatangan naskah kerja sama," ujarnya.
Gotong royong dalam gerakan aksi bersama ini tentu menjadi sangat penting. Baik dalam rangka menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh masyarakat maupun dalam rangka mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait kesehatan dan kesejahteraan anak.
"Kami berharap dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat para mahasiswa dapat mengoptimalkannya," katanya.
Sementara, Ketua LPPM UNNES Prof. Dr. R Benny Riyanto, S.H., M.Hum., CN, mengucapkan terima kasih kepada BPIP yang sudah memfasilitasi KKN mahasiswa giat lima di Magelang. Ia juga berharap, mahasiswa dapat mengidentifikasi segala persoalan masyarakat dan merencanakan penyelesaiannya.
"Bahkan kita harapkan dapat melakukan pendampingan dan melakukan evaluasi sehingga mencari jalan keluarnya," ujarnya.
Tugas tersebut merupakan bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mengambil tematik pembudayaan Pancasila pada Desa Pancasila.
"Jadi, harapannya mahasiswa ini sebagai garda terdepan generasi bangsa mampu membumikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir JPT Pratama di lingkungan BPIP; Forkopimda Magelang; Forkopimcam Desa Bandongan. (WEB)