Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala BPIP Berikan Pembinaan Pancasila UIN K.H. Achmad Siddiq Jember

Pembinaan Ideologi Pancasila kepada mahasiswa dan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (Dok. BPIP)

Jawa Timur, IDN Times - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada mahasiswa dan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Dalam pidatonya, Yudian menyebut Indonesia memiliki anugerah yang sangat besar sehingga diberikan segala-galanya oleh Tuhan yang Maha Esa. Hal tersebut lantaran Bangsa Indonesia beriman dan bersatu.

"Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena kita memiliki segala-galanya," ujarnya saat menjadi pembicara pada acara "Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Bedah Buku Islam dan Pancasila: Perspektif Maqashid Syariah Prof. Drs. K.H Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D di Universitas Islam Negeri K.H. Achmad Siddiq, Jember, Jawa Timur, Kamis, (3/8/2023).

1. Kekayaan bangsa majemuk Indonesia

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi (Dok. BPIP)

Tidak hanya kekayaan alam, Indonesia juga memiliki kekayaan bangsa yang majemuk yang berlandaskan Pancasila. Bahkan Yudian menilai, Indonesia memiliki sejarah revolusi terbaik dan terhebat sepanjang sejarah manusia.

"Saya juga sampaikan, Proklamasi Indonesia adalah paling hebat, terbesar sepanjang sejarah umat manusia di muka bumi ini" ujarnya.

Presiden Asosiasi Univeritas Islam se-Asia yang pernah menjabat dua periode tersebut, juga menyebut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi saat Perang Dunia II yang melibatkan negara setengah benua dengan teknologi militer canggih. "Mari kita bandingkan dengan negara besar di muka bumi ini, supaya paham arti degan Pancasila yang begitu hebatnya", tegasnya.

2. Pancasila tidak bertantangan dengan Islam

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi (Dok. BPIP)

Dalam pidatonya, Yudian bahkan menantang oknum atau kelompok orang yang menolak Pancasila sebagai ideologi negara. Ia menegaskan bahwa Islam dan Pancasila tidak bertentangan satu sama lain.

"Lalu apa hubungan antara Islam dan Pancasila jika ditinjau dari perspektif maqashid syari’ah? Sebagaimana kita tahu, Pancasila terdiri dari lima dasar yang terdiri dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai ini jika diresapi betul tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, justru malah mengkonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam," ujarnya.

Lebih jauh, Yudian juga mengajak kepada Mahasiswa dan Dosen di UIN K.H. Achmad Siddiq Jember, untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Apresiasi UIN kepada BPIP

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi bersalaman dengan Rektor UIN K.H. Achmad Siddiq, Babun Suharto (Dok. BPIP)

Pada kesempatan yang sama, Rektor UIN K.H. Achmad Siddiq, Babun Suharto mengapresiasi BPIP yang telah menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Civitas Akademika UIN "KHAS" Jember. Ia juga menceritakan pendiri UIN yaitu K.H. Achmad Siddiq, merupakan orang yang memiliki toleransi tinggi dan pernah membuat buku tentang kebangsaan.

"Kami berharap dengan adanya diskusi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan penguatan Pancasila terutama bagi mahasiswa sebagai penerus bangsa", ujar Achmad.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso menambahkan pembinaan ini bukan hanya dilakukan seremonial saja, melainkan harus diimplentasikan oleh mahasiswa. Ia berharap nilai-nilai Pancasila harus menjadi dasar dalam program Tri Dharma Perguruan tinggi yakni, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Nilai Pancasila juga harus diterapkan pada program-program kampus", tutupnya. (WEB).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us