Jakarta, IDN Times - Eks Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI (Purn), Sunarko membantah para purnawirawan TNI yang tergabung di dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI, merupakan mantan pendukung calon presiden tertentu di Pemilu 2024. Ia menegaskan, tuntutan soal pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari posisi wakil presiden, bukan karena ada residu pemilu.
Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI meminta Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Gibran dari posisi wapres. Hal itu didorong kecemasan suatu saat nanti ia bisa memimpin Indonesia sebagai RI-1.
Dalam pandangan Sunarko dan kolega, putra sulung mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak memiliki kapasitas memimpin Indonesia.
"Siapa yang bilang (hanya pendukung capres tertentu). Di dalam ini, kami ini dulu mendukung tiga paslon. Semuanya lengkap. Ada pendukung Anies, Pak Prabowo dan Ganjar. Kami kumpul semua. Jadi, gak ada urusan itu (terkait residu pemilu)!" ujar Sunarko kepada IDN Times ketika dihubungi melalui telepon pada Selasa (3/6/2025).
Ia menggaris bawahi jika Forum Purnawirawan Prajurit TNI merasa prihatin karena negara saat ini dalam keadaan compang-camping. Sementara, Prabowo, kata Sunarko, seolah-olah seperti masih tersandera oleh Jokowi.
"Kita kan bisa lihat secara kasat mata (Prabowo masih tersandera). Entah karena masih merasa utang budi," katanya.
Persepsi pemakzulan Gibran merupakan aspirasi dari jenderal-jenderal yang dulu mendukung Anies Baswedan lantaran motor penggerak aspirasi tersebut diketahui menjadi bagian dari tim sukses mantan Menteri Pendidikan tersebut. Salah satunya adalah mantan Menteri Agama, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Fachrul ikut membubuhkan tanda tangan dalam petisi berisi delapan aspirasi yang ditujukan kepada Prabowo. Ia kemudian juga menandatangani surat permohonan audiensi dengan DPR.
Begitu pula dengan Sunarko. Ia diketahui juga sempat menjadi anggota tim sukses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.