Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis Emmanuel Macron, menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Presiden Prabowo Subianto (dok. Sekretariat Presiden)
Presiden Prancis Emmanuel Macron, menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Presiden Prabowo Subianto (dok. Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Presiden Prabowo Subianto mendapat peringatan terkait pernyataannya tentang Israel dan Palestina di hadapan Presiden Prancis.
  • Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN) menegaskan perlunya Indonesia waspada terhadap jebakan Kolonialisme-Imperialisme dalam diplomasi terkait Palestina.
  • Furqan AMC menuntut Indonesia tetap teguh menolak normalisasi dengan Israel hingga hak rakyat Palestina sepenuhnya ditegakkan, sejalan dengan konstitusi Indonesia dan sejarah anti-kolonialisme.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menyikapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait Israel dan Palestina di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan delegasi Prancis, Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC, mengingatkan agar Indonesia waspada dengan jebakan Kolonialisme-Imperialisme.

"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia dan Presiden Prabowo selama ini telah menunjukkan konsistensi dalam mendukung kemerdekaan Palestina, terlihat dari pidato-pidato yang secara tegas menentang imperialisme dan apartheid. Namun, di tengah lanskap diplomasi yang kompleks, ketidaktepatan dalam pemilihan bahasa dapat menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh imperialisme," tegas Furqan melalui keterangan tertulis, Sabtu (31/5/2025).

1. Indonesia harus teguh tolak segala bentuk normalisasi dengan Israel

Presiden Prabowo Subianto sambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta (Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Oleh karena itu, menurut Furqan, konsistensi ini perlu dijaga dan diwaspadai dengan penuh kehati-hatian dalam berdiplomasi. Komitmen terhadap Palestina tidak boleh dirusak oleh pendekatan normatif yang ambigu, apalagi jika dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kesan keliru tentang perubahan arah politik luar negeri Indonesia.

"Indonesia harus tetap teguh, menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel sampai semua hak rakyat Palestina sepenuhnya ditegakkan, bukan hanya dijanjikan. Sikap ini sejalan dengan konstitusi Indonesia dan sejarah panjang perjuangan anti-kolonialnya," tegas Furqan lebih lanjut.

2. Palestina sesungguhnya front terdepan anti-kolonialisme

Bantuan untuk warga Gaza di Palestina. (dok. INH)

Saat ini, kata Furqan, Palestina sesungguhnya adalah front terdepan anti-kolonialisme/ imperialisme, sedangkan Israel adalah benteng terakhir dari kolonialsme/imperialisme.

Israel terus memblokade dan menghancurkan Gaza. Bahkan para elite Israel, termasuk PM Netanyahu, secara terbuka menyatakan ingin mengosongkan Gaza dan meminta negara-negara lain untuk menampung warga Gaza. Di saat yang sama, Israel juga melanjutkan proyek pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat.

3. Israel ingin bentuk Israel Raya bukan mewujudkan ide dua negara berdampingan

Bantuan untuk warga Gaza di Palestina. (dok. INH)

Semua tindakan Israel ini menunjukkan bahwa Israel sedang menuju dibentuknya "Israel Raya", sama sekali tidak berniat mewujudkan ide “dua negara yang hidup berdampingan.”

"Israel harus dimintai pertanggungjawaban melalui pengadilan di Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), atas kejahatan genosidanya terhadap rakyat Palestina," pungkas Furqan.

Editorial Team