Jakarta, IDN Times - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritisi rencana pemerintah yang mewacanakan pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Menurut FSGI, langkah ini malah melukai rasa keadilan keluarga korban. Tragedi ini dinilai tak akan pernah jadi pelajaran lembaga pendidikan untuk melindungi anak-anak saat menempuh pendidikan.
”Jangan sampai pihak yang lalai dan mengakibatkan 67 anak meninggal dunia malah diberi hadiah dengan biaya APBN. Ini sangat tidak adil dan melukai perasaan para korban serta publik," kata Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, dikutip Senin (13/10/2025).