Jakarta, IDN Times - Hampir dua pekan menjelang Pemilu 2024, capres nomor urut satu, Anies Baswedan, mendorong para pendukung dan relawannya untuk menggunakan platform TikTok.
Anies menilai TikTok merupakan medan pertempuran yang juga penting untuk meraih suara pemilih muda, gen z dan milenial. Apalagi ada begitu banyak hoaks di TikTok mengenai dirinya dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Kita sudah ada di banyak tempat. Poster rakyat ada, food truck ada, videotron ada, tapi yang masih belum banyak di TikTok. Kita mau mengajak semua yuk ramaikan TikTok. Yuk, orang-orang yang punya idealisme yang sama, yuk kita masuk ke TikTok," ujar Anies ketika melakukan live TikTok, Jumat malam, 2 Februari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan alasan pendukung dan relawannya perlu ikut memasang aplikasi TikTok. Anies menilai pemilih muda di TikTok banyak yang tidak melihat rekam jejak capres yang hendak dicoblos. Bahkan, menurut dia, para pemilih muda di TikTok memilih capres tidak melihat gagasan serta visi-misinya.
"Banyak yang tidak mengetahui secara detail, karena itu saya mengajak semuanya yuk sama-sama ramaikan tempat ini (TikTok). Bagikan informasi mengenai rekam jejak, rekam karya, rekam prestasi, gagasan dan rencana-rencana ke depan," tutur dia.
Anies pun melihat ada begitu banyak misinformasi berseliweran di TikTok, namun tidak ada yang mengoreksi. Sebab, tidak cukup orang untuk mengoreksinya.
"Jadi, informasi salah tak ditantang, ditentang atau dikoreksi. Maka, seakan-akan, dia membentuk kebenaran yang semu," ujarnya.