Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uji coba Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro untuk menanggulangi pencemaran udara di Jakarta. (instagram.com/dinaslhdki)

Jakarta, IDN Times - Hujan mengguyur sebagian wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (27/8/2023) mulai sore sampai malam hari. Alhasil, udara yang biasanya panas, terasa adem di tengah kualitas udara yang kian memburuk.

Saya yang berada di Bekasi melihat langit sore yang sudah gelap. Namun, mendung yang menggelayut di awan tidak kunjung mengucurkan air hujan di sekitaran Jatibening, Bekasi.

Rupanya kondisi tersebut merupakan buah hasil dari teknologi modifikasi cuaca (TMC). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab menjelaskan, berdasarkan pemantauan saat itu, ada awan yang berpotensi untuk dilakukan persemaian sehingga bisa membuat distribusi hujan di beberapa wilayah. 

"Pada, 27 Agustus itu kami dua kali terbang di hampir semua wilayah Jabodetabek kita semai. Distribusi hujan seharian, di Cengkareng cukup lebat hujannya sekitar jam 7 sampai 8 malam, tetapi hujan masih terkonsentrasi di selatan," kata Fachri di acara diskusi publik "Quick Response Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta", di Hotel Shangrila pada Senin, 28 Agustus 2023.

Keberhasilan hujan buatan tersebut sulit terulang karena penampakan awan yang berpotensi untuk dilakukan penyemaian pada 29 sampai 31 Agustus kecil.

"Tapi besok kecil potensinya. Tanggal 30 juga. Baru ada lagi tanggal 2 September. Kita coba terus," kata Fachri.

 

1. Penyemprotan dilakukan di puncak gedung

Uji coba Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro untuk menanggulangi pencemaran udara di Jakarta. (instagram.com/dinaslhdki)

Seolah kegerahan, upaya pemerintah mengusir polusi udara juga dilakukan dengan mengguyur jalanan ibu kota sampai penyemprotan air dari atap gedung tinggi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, uji coba TMC skala mikro ini menggunakan mist generator, water sprayer, water canon, hingga gun sprayer.

Uji coba ini melibatkan tim gabungan yang terdiri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Kemenkomarves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Damkar, dan Satpol PP.

"Penyemprotan mulai dari lokasi rooftop gedung Pertamina hingga di jalanan," ujar Asep di tempat yang sama.

2. Pemilik gedung diminta pasang alat penyemprot air seharga Rp50 juta

Editorial Team

Tonton lebih seru di