Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sedang menjadi sorotan di media sosial. Pangkal masalahnya karena Ganjar diduga menggunakan dana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memugar rumah dari 50 kader PDI Perjuangan (PDIP) dalam rangka memperingati HUT ke-50 PDIP pada Januari 2023.
"Menjelang ultah PDI Perjuangan ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarmawan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar, Kertek, Wonosobo," cuit Ganjar pada Jumat (30/12/2022).
Dalam foto yang diunggah Ganjar ke akun media sosialnya itu, terlihat kader PDIP menerima papan dengan keterangan dana senilai Rp20 juta. Tetapi, di dalam papan tersebut terdapat logo Baznas.
Temuan itu menjadi perbincangan hangat warganet. Mereka mempertanyakan bagaimana mungkin dana zakat untuk kepentingan sosial malah dimanfaatkan untuk pemugaran rumah kader parpol tertentu. Menurut publik, Baznas telah menyalahgunakan dana yang dikumpulkan dari masyarakat.
"Baznas lho itu, dibuat seolah-olah pemberian dia sendiri. Sakit jiwa!" cuit seorang warganet di Twitter.
"Baznas Indonesia goblok! Duit pemberi sedekah malah dipakai buat kampanye!" cuit warganet lainnya.
Karena berpolemik, Ganjar kemudian menghapus unggahan terkait pemugaran rumah kader PDIP dengan menampilkan papan dana yang bersumber dari Baznas. Lalu, apa kata Ganjar soal penggunaan dana Baznas untuk merenovasi rumah kader PDIP?