Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketua KPU Bantah Pemilu 2024 Diatur Buat Menangkan Ganjar-Erick

Lambang Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membantah tudingan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 sudah diatur untuk memenangkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.

Sebagaimana diketahui, tuduhan itu mengemuka usai beredar video pernyataan dari Ketua Umum (Ketum) Partai Republik Satu Hasnaeni Moein alias ‘Wanita Emas’. 

1. Ketua KPU minta tanyakan langsung ke Hasnaeni

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (IDN Times/Yosafat DIva Bayu Wisesa)

Terkait hal itu, Hasyim memastikan tuduhan Pemilu 2024 sudah didesain memenangkan pihak tertentu tidak benar. Dia lantas meminta agar tudingan semacam itu ditanyakan langsung ke pihaknya yang memunculkan isu miring tersebut.

“Tanya kepada beliau yang menyatakan itu, kalau saya soalnya ngapain ngurus-ngurus gituan wong masih jauh,” ungkap Hasyim kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2022). 

2. KPU RI lembaga negara yang netral

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari saat mengunjungi kantor IDN Media HQ pada Senin (5/9/2022). (IDN Times/Alya Achyarini)

Hasyim juga menegaskan KPU RI sebagai lembaga yang netral tidak berwenang untuk membela pihak tertentu di pemilu. 

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa mendesain siapa pemenang pemilu bukan kewenang KPU. Pemenang pemilu merupakan hasil dari suara rakyat.

“Kalaupun mendesain kan bukan wewenangnya KPU, mencalonkan si anu, si anu bukan wewenang KPU,” ucap Hasyim. 

“Orang semua orang tahu bahwa UU pemilu mengatur yang punya kewenangan mencalonkan adalah parpol, atau gabungan parpol bukan kewenangannya KPU,” sambung dia. 

3. Pihak yang membuat isu Pemilu 2024 sudah diatur tak mengerti aturan

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, kata Hasyim, jika ada pihak yang menyatakan pemilu dibuat untuk memenangkan pihak tertentu, maka pihak yang membuat pernyataan tersebut tidak mengerti aturan.

“Jadi kalau ada yang ngomong didesain si ini si itu, untuk jadi calon, untuk jadi menang, untuk menang kan suara rakyat. Jadi kalau ada yang ngomong gitu, orang ini gak tahu aturan pemilu,” imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us