The only thing that you absolutely have to know, is the location of the library
Albert Einstein
Jakarta, IDN Times- “Permisi dong, kak!” sahut anak laki-laki yang menginginkanku untuk bergeser. Dia mengenakan kaos dan celana pendek merah. Kulitnya kecokelatan. Rambutnya hitam dengan semburat emas, seperti terbakar matahari.
Setelah aku bergeser, ia melompati tembok pembatas setinggi satu meter. Gerakannya 'grasa-grusu'. Khas anak kecil. Dia hendak menuju rak buku lima tingkat yang berada tepat di hadapanku.
Tak ada lagi pembatas antara dirinya dengan lemari buku. Dengan tubuh kecilnya, ia harus berjinjit untuk melihat tumpukan buku di rak barisan kedua. Dia mulai mencari buku yang dianggapnya menarik. Rak buku yang semula berantakan, dibuatnya lebih berantakan lagi. Bocah itu menyingkirkan sejumlah buku untuk merengkuh buku lain.
Tidak sampai lima menit, ia sudah mendekap buku hitam bergambar binatang. Dengan bertelanjang kaki, ia segera berlari menuju temannya yang masih asyik membaca buku. Dia menawarkan buku yang baru didapatkannya untuk dibaca bersama.