Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, ikut berkomentar soal fenomena pinjaman online (pinjol) yang dijadikan sebagai alternatif pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, negara sebagai pihak yang patut disalahkan lantaran bisa muncul kebijakan seperti ini di kampus bergengsi di Tanah Air.
"Negara yang salah sampai ini bisa terjadi. Tidak boleh ada situasi di mana anak putus sekolah karena tidak bisa membayar kuliah lalu kampus dan negaranya lepas tangan. Silakan Anda urus dan cari sendiri (cara untuk melunasi UKT). Di negara kapitalis paling ekstrem saja gak begitu. Kalau ada kesulitan pasti diajak bicara, apa yang bisa dibantu. Bagaimana bisa menuntaskan kuliahnya, itu nomor satu yang terpenting," ujar Anies di Bandara Trunojoyo, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024).
Ia menambahkan, kampus tidak boleh melihat mahasiswanya sebagai pelanggan jasa pendidikan. Siswa harus dipandang sebagai anak bangsa yang akan membawa kemajuan bagi bangsa.
"Sementara, kalau mereka dipandang sebagai customer, customer tidak bisa bayar, karena tidak mampu bukan karena tidak mau. Lalu, kemudian dihentikan, maka negara melakukan transaksi murahan sama rakyat," tutur dia lagi.