Jakarta, IDN Times - Partai Golkar meyakini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak akan hengkang dari Koalisi Prabowo. Indikasi PKB akan pindah ke koalisi lain disampaikan saat Ketua Umum Muhaimin Iskandar mengaku tidak tahu soal adanya perubahan nama koalisi di HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketika hanya ada PKB dan Partai Gerindra, maka koalisi disebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Tetapi, saat HUT PAN, nama KKIR diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, PKB adalah partai pertama yang berkoalisi dengan Gerindra.
"Jadi, saya yakin PKB masih solid untuk menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kan PKB toh yang kali pertama mendukung Pak Prabowo sebagai capres?" ujar Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, nama koalisi menjadi KIM sudah tepat. Sebab, koalisi itu diisi oleh partai-partai yang hendak melanjutkan program Jokowi.
"Saya kira sudah tepat memilih nama KIM. Identifikasi koalisi dengan pemerintahan Presiden Jokowi merupakan langkah politik yang tepat untuk menegaskan, bahwa koalisi ini merupakan penerus kepemimpinan Pak Jokowi," tutur dia.
Sikap koalisi Prabowo yang memilih nama mirip dengan nama kabinet diduga merupakan strategi untuk dapat meraup dukungan pemilih Jokowi di Pemilu 2024. Apalagi di akhir kepemimpinannya, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih tergolong tinggi.
"Secara elektoral, approval rating kepemimpinan Presiden Jokowi yang tinggi tentu akan sangat menguntungkan bagi koalisi ini. Jadi, menurut saya, kita tidak usah ragu soal penerus Presiden Jokowi untuk Indonesia Maju," ujarnya lagi.