Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Membangun sebuah kelompok bukanlah pekerjaan mudah. Asal-usul anggota yang berbeda suku, keluarga, latar belakang, usia, pengalaman, pendidikan, kepentingan, dan lingkungan yang berbeda adalah sebuah kepastian. Tentu diperlukan sikap kepemimpinan yang kuat dan nasib baik untuk bisa eksis dan berkembang.

Hal ini yang dirasakan oleh grup hadrah Ahbabul Musthofa Mimika (AMM), Papua. Melewati perjalanan yang demikian berliku, namun akhirnya bisa berkibar hingga kini.

"AMM ini berdiri pada 7 November 2020 sebagai respons positif digelarnya gebyar selawat yang melibatkan 6 grup hadrah dari berbagai lokasi," kata Ustaz Sugiarso dilansir dari situs NU.or.id, Minggu (21/3/2021).

1. Wadah para pecinta Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf

IDN Times/R. Damanhuri

Pembina AMM Ricky Nurdiansyah. menjelaskan keberadaan grup ini merupakan wadah para pecinta Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf (Syechermania dan Syechermanita) dan grup hadrah Habsyi santri dan remaja masjid, serta musala di Kabupaten Mimika, Papua. 

"Mengingat kembali suka citanya kami membuat satu grup selawat AMM bagai anak kecil yang baru berjalan, sering tersandung dan jatuh," kata Ricky.

2. Grup ini nyaris bubar

Editorial Team

Tonton lebih seru di