Dikabarkan Walk Out, Gubernur Papua Tolak Proposal Divestasi Freeport

Jakarta, IDN Times - Gubernur Papua, Lukas Enembe, menolak dengan tegas proposal divestasi 51 persen saham PT. Freeport Indonesia yang diajukan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Penolakan itu disampaikan Lukas Enembe kepada wartawan di Hotel Rimba Papua, Timika, Kabupaten Mimika, pada Kamis (23/11) lalu.
Pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan perwakilan PT. Inalum. Di pertemuan tersebut, Gubernur didampingi oleh Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, Ketua DPRD Papua, Yunus Wonda, serta Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua, Doren Wakerwa.
Menurut Lukas Enembe, pertemuan di Timika ini adalah tindak lanjut dari pertemuan di Jakarta, pada 12 November 2018 lalu.
1. Proposal ditolak karena diubah dari kesepakatan awal dengan Menteri Keuangan
Penolakan proposal yang disodorkan PT. Inalum disebutkan oleh Gubernur Enembe karena diubahnya poin-poin penting dari kesepakatan awal yang dibuat dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
"Jadi, kesepakatan sebelumnya disepakati antara Menteri Keuangan kalau mau buat perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau perusahan baru, maka harus dibahas dan disepakati bersama,. Bahkan, Pemprov Papua sudah menyiapkan nama BUMD dan sudah diserahkan kepada Menteri Keuangan. Tetapi, kesepakatan tersebut diubah dan diganti dengan tiba-tiba, lalu ada proposal yang disodorkan dengan nama perusahaan daerah PT. Indocopper Investama,” kata Gubernur Enember dikutip dari Seputar Papua.