Guru SMKN di Jakarta Diduga Lakukan Pelecehan Seksual 15 Siswa

Jakarta, IDN Times - Seorang guru seni budaya di SMKN Jakarta berinisial H diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan siswi. Peristiwa ini viral di media sosial X, salah satunya diunggah akun @convomf.
“Gurunya ngelecehin muridnya dengan gesek kemaluannya ke muridnya. Lalu muridnya speak up dan gurunya dilindungin sama kepala sekolahnya, dan sampai sekarang sekolahnya masih diam! what a shame,” tulis @convomf.
1. Diduga terdapat 15 korban pelecehan seksual
Peristiwa ini dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jakarta, Purwosusilo. Ia menyebut, status H merupakan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Diduga ada 15 orang (korban), ini sedang didalami,” kata Purwosusilo saat dihubungi.
2. SMKN Jakarta bantah menutupi kasus, guru H sudah diberhentikan
Sementara itu, Kepala SMKN Jakarta, N membantah pihaknya menutup-nutupi peristiwa itu. Sebab, ia telah melakukan klarifikasi terhadap korban dan pelaku. Bahkan, guru H telah dibebastugaskan dari sekolah.
“Dan hasil BAP tersebut sesuai dengan permintaan pelapor juga, saya usulkan ke pihak atasan kami, dan mulai hari ini yang bersangkutan, tidak lagi mengajar di SMK Negeri Jakarta,” kata N saat dihubungi.
3. Kronologi terungkapnya kasus pelecehan seksual di SMKN Jakarta
N menjelaskan, kasus pelecehan seksual ini terungkap pada Kamis, 3 Oktober 2024. Saat itu, seorang guru mendapatkan laporan dari seorang siswi yang mengaku jadi korban pelecehan seksual H.
“Setelah dari guru melaporkan, saya telah klarifikasi ke siswanya, dan ada sekitar 11 siswa yang melaporkan ke saya,” ujarnya.
Setelah itu, N juga melakukan klarifikasi terhadap H.
“Nah, setelah itu, hasilnya pada hari itu juga, kami reshuffle. Sesuai dengan permintaan dari pelapor, untuk tidak mengajar lagi di SMK Negeri 56 Jakarta,” imbuhnya.
Namun, N membeberkan bentuk pelecehan yang berbeda dengan informasi yang beredar di media sosial.
“Sesuai dengan pelaporan dari siswa, itu memegang tangan, memegang bahu, memegang paha, dan mengusap kepala,” kata dia.
Hal itu dilakukan H saat proses belajar mengajar di dalam kelas.