Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Praktisi Komunikasi Publik Asy’ari Sudirman Wahid alias Gus Ipang di program Gen Z Memilih (IDN Times/Youtube.com)
Praktisi Komunikasi Publik Asy’ari Sudirman Wahid alias Gus Ipang di program Gen Z Memilih (IDN Times/Youtube.com)

Jakarta, IDN Times - Praktisi Komunikasi Publik Asy’ari Sudirman Wahid alias Gus Ipang Wahid mengungkap alasan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut dia, animasi Prabowo-Gibran yang sering terlihat di baliho merupakan karya AI.

“Yang kartunnya Prabowo-Gibran yang pakai dasi kupu-kupu merah, yang ada di billboard banyak di mana-mana, itu kan AI,” ujar Ipang dalam program Gen Z Memilih by IDN Times, Rabu (28/2/2024).

1. Tujuan tim Prabowo-Gibran gunakan AI

Tangkapan layar akun Instagram Prabowo-Gibran (instagram.com/@prabowo.gibran2)

Gus Ipang mengatakan, pada 10 bulan sebelum pemilu, masyarakat mempunyai persepsi karakter terhadap Prabowo yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

“Prabowo itu (punya) 3 (karakteristik) yang kuat, berbeda dengan 3 (karakteristik) yang diinginkan masyarakat. Prabowo itu kuat karakternya berani, militer, tegas, sementara yang rakyat inginkan dari calon presiden adalah merakyat, jujur, dan performance, kinerja, track record, ” ujarnya. 

Berdasarkan itu, kata dia, tim kampanye paslon nomor urut 2 pun berusaha memperlihatkan Prabowo sebagai karakter yang merakyat, jujur, dan mempunyai kinerja yang baik.

Menurutnya, kartun yang dihasilkan AI tersebut juga yang melahirkan istilah ‘Gemoy’, Istilah itu disematkan masyarakat kepada Prabowo.

2. Penggunaan AI membantu dalam iklan program susu makan siang gratis

Prabowo Subianto, capres nomor urut dua mengatakan bahwa hasil quick count yang menunjukkan kemenangan satu putaran patut disyukuri, tetapi harus tetap rendah hati dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Dok. TKN Prabowo-Gibran)

Selain untuk merepresentasikan karakter Prabowo dan Gibran, kata dia, penggunaan AI juga dilakukan untuk menggaungkan program susu dan makan siang gratis.

“Itu yang (iklan) pakai anak kecil, itu semua AI. Kenapa? Karena gak boleh menggunakan anak beneran (sebagai) objek, makanya dibikin AI,” ujarnya.  

Hal itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 280 Ayat 2 huruf k yang menyatakan, tim kampanye dilarang mengikutsertakan warga negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih, yakni anak di bawah umur 17.

3. Gus Ipang sebut AI lebih cepat dan efisien

Praktisi Komunikasi Politik Gus Ipang Terkait Penggunaan AI oleh Tim Paslon Prabowo - Gibran (IDN Times/Youtube.com)

Namun, penggunaan AI yang dianggap membantu tim kampanye Prabowo-Gibran itu sempat diprotes oleh kalangan di Singapura. 

Mereka mengatakan, kecerdasan buatan digunakan sebagai alat untuk memperhalus citra Prabowo dengan membuatnya tampak muda dan kekanak-kanakan. 

“Terus kalangan di Singapura pada protes, wah ngapain pakai AI begini? Yah menurut saya itu karena kebutuhan dan cepat harus dikerjakannya toh juga semua masih bisa di-adjust pake ilustrasi,” ujar Gus Ipang.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. 

Editorial Team