Kemensos Libatkan Elemen Bangsa, Gotong Royong Salurkan Bansos Sembako Presiden Bagi Warga DKI (Dok. Kemensos)
Bagong yang juga ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) mengumpulkan keluhan para pemulung di TPST Bantargebang. Salah satu keluhan yang perlu dikritisi adalah akuntabilitas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendistribusian bansos.
“Bansos diberikan secara sembunyi-sembunyi, bahkan ada yang memberikan pada orang tertentu dini hari, pukul 01.00 WIB. Bansos yang melalui RT/RW diutamakan sanak saudara, orang-orang dekat, dan tokoh pendukungnya, baru rakyat, itu pun yang dikenalnya,” ungkap dia.
Yang tidak kalah meresahkan, Bagong mendapati laporan soal nilai bansos yang dipotong oknum tertentu.
“Beberapa warga yang menerima beras 5 kg, beberapa bungkis mi instan dan sarden. Sedang yang lain mengatakan hanya memperoleh beras saja. Bansos lebih banyak bocor di tingkat ketua RT/RW. Yang lebih parah, ada tokoh kampung kaya yang mendapat paket sembako merah-putih (menandakan dari pemerintah), sedang warga yang miskin tidak dapat,” kata dia.