Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan instruksi kepada para kepala daerah agar terus menggenjot pemberian vaksin COVID-19 kepada warga umum dan kaum lansia. Ia juga mewanti-wanti agar merek vaksin yang diberikan kepada warga tidak hanya CoronaVac buatan China, melainkan merek lainnya juga. Hal itu tertuang di dalam Surat Edaran (SE) nomor 440/7183/SJ mengenai pencegahan dan penanggulangan corona virus disease 2019 varian omicron serta penegakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang diteken pada 21 Desember 2021.
"Melakukan percepatan pencapaian target vaksinasi di wilayah masing-masing sesuai target yang sudah ditetapkan, yaitu 70 persen untuk dosis pertama dan khusus lansia target capaian 60 persen untuk dosis pertama dengan menggunakan semua jenis vaksin," demikian instruksi yang disampaikan oleh Tito di dalam SE tersebut.
"Jangan hanya menggunakan (vaksin) CoronaVac/SinoVac-Bio Farma, namun juga mengoptimalkan vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson," kata pria yang pernah menjadi Kapolri itu.
Tito juga mendorong agar turut dilakukan percepatan pemberian dosis kedua vaksin COVID-19. Apalagi di dalam SE lainnya, warga yang belum divaksinasi lengkap tak boleh bepergian ke luar kota selama masa Natal dan pergantian tahun baru.
SE itu dirilis sebagai petunjuk bagi kepala daerah dalam mengatasi varian baru omicron yang tinggal menunggu waktu bertransmisi di masyarakat. Di sisi lain, dokumen tersebut juga jadi instruksi mitigasi untuk memperketat pengawasan masyarakat selama libur akhir tahun.
Apa strategi yang diterapkan untuk mencegah adanya lonjakan kasus COVID-19 usai terjadi libur panjang?