Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tinjau langsung kondisi Kali Krukut di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/11/25). (Dok. Pemprov DKI)

Intinya sih...

  • Perempuan muslim memiliki peran penting sebagai agen pembangunan dan perdamaian

  • Jakarta jadi cermin keberagaman budaya dan moderasi beragama

  • Perkuat diplomasi perdamaian dan kerja sama lintas budaya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya kolaborasi lintas peradaban dalam menghadapi berbagai tantangan global. Pernyataan ini disampaikan saat ia menghadiri rangkaian forum internasional, World Peace Forum (WPF) ke-9, dan Global Forum of Muslim Women (GFMW) di Jakarta.

Gubernur Pramono menyoroti tema WPF tahun ini, yaitu “Considering Wasatiyyat and Tionghua for a Global Collaboration.” Menurutnya, tema tersebut memadukan kearifan Timur dan Barat sebagai kunci untuk menyelesaikan berbagai isu dunia.

"Kolaborasi lintas peradaban sangat penting, agar tantangan global dapat diatasi secara bersama-sama dan bijaksana," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (11/11/2025).

1. Perempuan muslim memiliki peran penting sebagai agen pembangunan dan perdamaian

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Kamis (6/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pramono menyebut, GFMW menekankan peran perempuan muslim sebagai agen perdamaian, pendidikan, dan pembangunan. Oleh karena itu, ia menilai, keterlibatan perempuan dalam pembangunan sosial dan perdamaian dunia sangat strategis.

"GFMW menyoroti peran vital perempuan muslim sebagai agen perdamaian, pendidikan, dan pembangunan," ujarnya.

2. Jakarta jadi cermin keberagaman budaya dan moderasi beragama

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan sertifikat pengemudi perempuan Jakarta Transjakarta Women Empowerment di kantor Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Pramono, Jakarta menjadi cermin keberagaman budaya dan moderasi beragama, yang menjadi inti dari diskusi forum internasional ini. Pemprov DKI berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan lintas etnis, budaya, dan agama sebagai upaya memperkuat toleransi dan kerukunan.

"Kami berharap semangat dan resolusi yang lahir dari Jakarta tidak berhenti di sini. Semoga jalinan persahabatan yang terbangun selama forum ini terus berlanjut, dan ide-ide brilian yang dibahas dapat diwujudkan menjadi aksi nyata di negara dan komunitas masing-masing," ujarnya.

3. Perkuat diplomasi perdamaian dan kerja sama lintas budaya

ilustrasi keterampilan komunikasi dan diplomasi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tak hanya itu, ia juga menekankan forum ini menjadi wahana memperkuat diplomasi perdamaian dan kerja sama lintas budaya, sekaligus mempertegas peran Jakarta dan Indonesia, dalam mendorong nilai-nilai keadilan, moderasi, dan kemanusiaan di panggung global.

"Semoga WPF terus menjadi mercusuar yang menerangi jalan menuju dunia lebih adil dan damai. Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat jalan kepada seluruh hadirin. Bawa pulang kenangan indah dari Jakarta, serta kolaborasi baru untuk melanjutkan misi mulia ini," pungkasnya.

Forum WPF dan GFMW diselenggarakan Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust (Malaysia) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, 9–11 November 2025.

Editorial Team