Hapus Kemiskinan Ekstrem, DTSEN akan Jadi Acuan Penyaluran Zakat

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, mengatakan, jika filantropi atau lembaga keumatan lainnya menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam menyalurkan zakat atau bantuan, maka angka kemiskinan ekstrem akan turun.
Dengan begitu, DTSEN sebagai acuan penyaluran bantuan atau zakat menjadi sangat penting.
“Mengkonsolidasikan pundi-pundi dana umat masyarakat agar berfokus kepada kemiskinan, terutama badan amal zakat, Baznas, kita harapkan untuk mengkonsolidasikan agar prioritasnya ditujukan kepada penanggulangan kemiskinan,” ujar Menko PM Muhaimin usai memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
1. Data lembaga zakat melibatkan DTSEN
Pria yang akrab disapa Cak Imin meminta agar seluruh lembaga zakat bekerja secara independen berdasar kepercayaan masyarakat.
Untuk itu, supaya proses penyaluran tepat sasaran, maka harus melibatkan DTSEN yang sebelumnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
"Supaya itu dulu, karena datanya sudah ada, maka kami akan mengkonsolidasikan itu menjadi semakin tepat sasaran, sementara pelaksanaannya tetap masyarakat boleh memilih yang paling dipercaya di antara lembaga-lembaga yang kredibel itu. Nah tugas pemerintah solidkan (data) agar tetap sasaran," ujar Cak Imin.
2. DTSEN dimutakhirkan tiap tiga bulan
Sementara, Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf, menjamin bahwa data dalam DTSEN akan tepat sasaran karena dimutakhirkan tiap tiga bulan.
"Jadi bisa jadi penyaluran triwulan pertama dapat, tapi triwulan kedua bisa tidak dapat. Itu bisa dinamis seperti itu, nanti kita lihat ya! Jadi setiap tahun ada empat kali penyaluran atau mungkin nanti juga ada perubahan kita sampaikan," kata dia.
3. Pengentasan kemiskinan melalui kontribusi spritual
Gus Ipul menambahkan, upaya pengentasan kemiskinan tak cukup hanya memenuhi aspek material. Aspek spiritual dan dan sosial juga harus dipenuhi.
Dia menilai, kontribusi spiritual melalui lembaga zakat merupakan salah satu sarana untuk memotivasi masyarakat agar bangkit dan mengambil peran pada masa mendatang.
“Kita harus mulai mengikutkan ajaran-ajaran agama dalam rangka untuk memotivasi masyarakat, keluarga miskin misalnya, untuk bisa lebih bangkit dan lebih berperan di masa-masa yang akan datang,” kata dia.