Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari, persiapan pun pasti dilakukan. Mulai dari siapkan diri untuk puasa sampai makanan-makanan saat berbuka puasa. Namun, kenaikan harga sembako pun semakin terlihat di pasar. Pemerintah pun terus melakukan upaya untuk menekan peningkatan tersebut, meski caranya tampak kurang efektif.

Kenaikan harga sembako yang tak terbendung.

Default Image IDN

Seperti dikutip dari Tempo.co, sejak Senin (30/5) harga daging ayam potong naik menjadi 33.000 rupiah per kilogram. Bahkan peningkatan ini pun diprediksi masih akan berlanjut sampai angka 35.000 sampai 37.000 rupiah. Sementara itu, telur ayam pun mengalami peningkatan dari 20.000 rupiah sampai 24.000 rupiah.

Sebelumnya, stok daging ayam diprediksi akan mencukupi selama bulan puasa, maka peningkatan tidak akan terjadi. Pemerintah sempat optimis harga daging ayam akan bertahan di 30.000 rupiah. Namun, pada akhirnya kenaikan tak terbendung.

Default Image IDN

Bukan hanya daging ayam, harga daging sapi pun meroket ke angka 120.000 per kg. Namun, Presiden Joko Widodo sempat meminta untuk para pedagang menahan harga daging sapi sebesar 80.000 rupiah/kg. Meski begitu, permintaan ini diragukan akan terealisasi, melihat sejak awal pekan kenaikan signifikan terus terjadi pada sembako.

Tak berhenti di situ, kenaikan pun terjadi pada harga beras kualitas sedang yang naik dari 9.000 rupiah jadi 10.400 rupiah per kilogram. Sementara untuk beras kualitas super dipatok seharga 10.500 rupiah per kg jadi 11.500 rupiah.

Meski peningkatan harga terus terjadi, permintaan pun tetap tak berhenti. Tingkat membeli masyarakat justru tetap tinggi, terutama keinginan 'sekali setahun' saat bulan suci Ramadan. Hal ini pun yang ditakutkan membuat masyarakat jadi memaksakan keadaan. Tak heran, orang-orang yang memaksakan keadaan jadi mencari cara 'halal' untuk mendapat uangnya.

Peningkatan harga sembako selaras dengan tingkat kejahatan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di