Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal. (IDN Times/Amir Faisol)
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Stabilitas harga pangan kunci kebahagiaan keluarga. Legislator berkomitmen untuk mendesak pemerintah menjaga rantai pasokan pangan tetap aman.

  • Warga merasa terbantu di tengah lonjakan harga. Antusiasme warga, khususnya para ibu, terlihat sangat tinggi sejak pagi hari.

  • Sejarah lahirnya Hari Ibu Nasional. Hari Ibu di Indonesia lahir pada peristiwa penting di era perjuangan, yaitu Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928 di Yogyakarta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menggelar pasar murah bagi masyarakat Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Ia mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk mengapresiasi peran ibu sebagai manajer rumah tangga yang paling terdampak fluktuasi harga kebutuhan pokok. Hari Ibu bukan sekadar perayaan seremonial.

Kegiatan ini digelar Rumah Aspirasi Kang Cucun guna memperingati perayaan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember. Ribuan paket sembako murah berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur didistribusikan guna memastikan dapur warga tetap mengepul di tengah tantangan ekonomi.

"Momen ini adalah waktu yang tepat untuk hadir memberikan solusi nyata bagi para ibu atau 'emak-emak' yang setiap hari berjuang mengatur keuangan keluarga. Pasar murah ini adalah kado kecil untuk meringankan beban mereka. Tanpa hadir seorang ibu tidak akan ada anak anak yang berhasil dan berkualitas,” kata Cucun kepada wartawan, Senin (22/12/2025).

1. Stabilitas harga pangan kunci kebahagiaan keluarga

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2024-2029, Cucun Ahmad Syamsurijal dan BPJSTK mendorong masyarakat untuk memiliki jaminan sosial. (dok. BPJSTK)

Ia menegaskan, stabilitas harga pangan adalah kunci kebahagiaan keluarga. Ia berkomitmen untuk menggunakan fungsi pengawasannya di parlemen guna mendesak pemerintah menjaga rantai pasokan pangan tetap aman sepanjang akhir tahun 2025.

"Kami ingin memastikan negara hadir di setiap meja makan rakyat. Melalui Rumah Aspirasi, kami menyerap keluhan warga mengenai harga pangan dan langsung meresponsnya dengan langkah konkret seperti hari ini," kata Legislator asal Kabupaten Bandung tersebut.

2. Warga merasa terbantu di tengah lonjakan harga

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menggelar pasar murah untuk meringankan emak-emak imbas harga pangan yang terus melonjak. (Dok. DPR RI)

Antusiasme warga, khususnya para ibu, terlihat sangat tinggi sejak pagi hari. Mereka mendapatkan kupon khusus untuk menebus paket sembako dengan harga hampir setengah dari harga normal di pasaran.

"Di tengah harga-harga yang mulai naik menjelang akhir tahun, pasar murah dari Kang Cucun ini sangat menolong kami para ibu untuk tetap bisa menyajikan makanan bergizi bagi anak-anak di rumah," kata Siti, salah seorang warga yang belanja di pasar murah tersebut.

3. Sejarah lahirnya Hari Ibu Nasional

ilustrasi merayakan Hari Ibu (pexels.com/George Dolgikh)

Hari Ibu di Indonesia lahir pada peristiwa penting di era perjuangan, yaitu Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928 di Yogyakarta.

Kongres digelar di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero. Kongres tersebut dihadiri lebih dari seribu orang, yang merupakan wakil dari tiga puluh organisasi wanita dari seluruh Jawa dan Sumatra serta beberapa organisasi laki-laki.

Adapun, tujuan utama diadakannya kongres tersebut adalah mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia, yang terinspirasi dari perjuangan wanita era abad ke-19 untuk berjuang melawan para penjajah.

Kini Hari Ibu di Indonesia merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali semangat perjuangan para perempuan untuk memajukan derajatnya melalui pendidikan serta perannya dalam usaha meraih kemerdekaan.

Editorial Team