Uni Lubis lalu mengutip pernyataan mantan Ibu Negara Amerika, Michelle Obama, bahwa "Tidak ada negara yang benar-benar dapat berkembang jika menghambat potensi kaum perempuannya dan menghilangkan kontribusi dari separuh warganya".
Kemudian ia kembali mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, bahwa "Investing in women, means investing in a brighter future".
Uni lalu merujuk data sensus penduduk Indonesia 2020 yang menunjukkan populasi sebanyak 270,2 juta, dengan 49,42 persennya perempuan. Bisa dikatakan jumlah perempuan separuh dari populasi. Angka ini tentu saja jauh panggang dari api, sebab proporsi jumlah yang hampir sama tak menjamin terwujudnya kesetaraan gender.
Kesetaraan gender, menurutnya, bukan masalah menang atau kalah. Kesetaraan gender adalah ketika semua orang, semua warga mendapatkan akses dan perlakuan yang setara, adil dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas jenis kelamin mereka. Dan, kesetaraan gender di Indonesia masih rendah. Bahkan ada di peringkat 103 dari 162 negara. Di ASEAN sendiri, Indonesia berada di peringkat tiga terbawah.
Direktur Komersial PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Rima Novianti juga menjelaskan sulitnya mendapatkan promosi karir dengan statusnya sebagai wanita. "Memang harus ada breakthrough dulu untuk bisa di posisi top level management," katanya.
Ia menyatakan bahwa komposisi antara pria dan wanita di Pelindo II untuk kesenjangannya saat ini tidak lagi tinggi, hanya saja akomodasi seperti nursery room dan fasilitas daycare belum tersedia, ia berharap mudah-mudahan fasilitas ini dapat segera dipenuhi.