Tripadvisor.co.id/Muhammad Ridho F
Mulanya, Politik Etis dari segi pendidikan sangat tidak berpihak terhadap warga Hindia Belanda atau pribumi. Hal tersebut hanya memberikan pendidikan Belanda untuk anak-anak elit pribumi. Lalu selama tahun 1920an dan 1930an, kelompok elit yang mendapatkan pendidikan mulai menyuarakan kebangkitan anti-kolonialisme dan kesadaran nasional.
Pada periode yang sama, partai politik di Indonesia mulai bermunculan. Terutama saat Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Soeradji Tirtonegoro. Berdirinya Budi Utomo dianggap sebagai pelopor gerakan awal untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia.
Saat itu, ketiganya membuat janji temu dengan Wahidin Soedirohusodo di mana beliau memiliki visi dan misi yang sama dengan pendiri Budi Utomo. Yaitu, mereka sama-sama ingin warga pribumi mendapatkan pendidikan yang layak serta mempunyai rasa nasionalisme tinggi agar warga pribumi tidak mudah untuk diperdaya oleh penjajah.
Selain ketiga pendiri Budi Utomo tersebut, anggota lainnya adalah Angka Prodjosoedirdjo, Moehammad Saleh, Gondo Soewarna, Soelaiman, dan RM. Goembrek.
Sejak 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang disingkat Harkitnas. Walaupun Harkitnas tidak ditandai sebagai tanggal merah, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, 16 Desember 1959 ditandai untuk memperingati peristiwa Hari Kebangkitan Nasional.
Itulah sejarah dari Hari Kebangkitan Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 20 Mei di Indonesia. Semoga dengan dirayakannya hari ini, kita semakin sadar akan perjuangan para pahlawan untuk memberikan bangsa Indonesia pendidikan yang layak. Tidak hanya itu, diharapkan kita semakin memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.