Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) memproduksi bakpia di Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Senin (15/8/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, IDN Times - Hari Pemasyarakatan diperingati setiap 27 April. Melihat kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas), Komnas Perempuan beranggapan bahwa lapas tak bisa dipisahkan dari upaya penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan penghapusan kekerasan pada perempuan. 

Menurut Komnas Perempuan, lapas mempunyai peran untuk membuat pola pembinaan bagi pelaku guna mencegah keberulangan. Salah satunya dalam kasus kekerasan perempuan.

“Dalam konteks kekerasan terhadap perempuan, lembaga permasyarakatan memegang peranan penting untuk mengubah cara pandang terpidana laki-laki dari relasi gender yang tidak adil dan cara perilaku dengan kekerasan menjadi membangun relasi gender yang lebih adil dan tidak menggunakan kekerasan,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

1. Perspektif gender perlu jadi bagian proses pembinaan

Ilustrasi. Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) memproduksi bakpia di Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Senin (15/8/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Menurut Komnas Perempuan, saat terpidana menyelesaikan hukumannya, maka mereka seharusnya menjadi manusia baru, menaati norma sosial dan hukum, dan tidak lagi melakukan kekerasan terhadap perempuan.

Ami, sapaan karibnya, mengatakan, perspektif gender perlu menjadi bagian proses pembinaan untuk terpidana kasus kekerasan seksual, perdagangan orang, dan KDRT.

2. Kondisi berdesakan di lapas perlu diperhatikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di