Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, umrah mandiri tetap harus diatur dalam RUU Haji dan Umrah. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Kasus judi online merusak sendi kehidupan sosial

  • Negara harus bangun sistem perlindungan sosial dan digital

  • Peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk introspeksi kebangsaan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menilai semangat Sumpah Pemuda ke-97 tahun ini harus diterjemahkan dalam tanggung jawab kolektif negara, untuk menata ulang arah kebijakan digital nasional.

Cucun mengatakan semangat "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu" harus dimaknai bukan sekadar ajakan bersatu dalam keberagaman, tetapi sebagai gerakan moral dan kebijakan nyata untuk melindungi generasi muda dari ancaman sosial di era digital.

"Jika pada 1928 pemuda berjuang untuk merdeka dari penjajahan fisik, maka pada 2025 generasi muda harus dibebaskan dari bentuk penjajahan baru berupa eksploitasi digital, adiksi media, dan jebakan finansial daring," kata Cucun kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).

1. Kasus judi online merusak sendi kehidupan sosial

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, umrah mandiri tetap harus diatur dalam RUU Haji dan Umrah. (IDN Times/Amir Faisol)

Cucun juga menyoroti kasus judi online alias judol dan pinjaman online atau pinjol yang sudah merusak sendi-sendi kehidupan sosial, termasuk pada anak muda. Ia mencontohkan, kasus seorang siswa SMP di Kulon Progo yang terjerat judi online dan pinjaman online.

Baru-baru ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kelompok usia terbanyak yang terpapar judol. Penjudi daring terbanyak ada pada kelompok usia 26-50 tahun dengan 1.349 orang, disusul kelompok 18-25 tahun, kelompok lebih dari 50 tahun, serta kelompok di bawah 18 tahun dengan jumlah 12 orang. Artinya, banyak kelompok usia anak muda dari data itu.

"Kasus ini mencerminkan adanya krisis sosial, sehingga perlu upaya ekstra untuk melindungi segenap anak bangsa," ungkap Cucun.

2. Negara harus bangun sistem perlindungan sosial dan digital

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2024-2029, Cucun Ahmad Syamsurijal dan BPJSTK mendorong masyarakat untuk memiliki jaminan sosial. (dok. BPJSTK)

Cucun menilai perang melawan judi online tidak cukup dengan pemblokiran situs dan penegakan hukum yang reaktif. Negara harus membangun sistem perlindungan sosial-digital, dan mampu memutus akar masalah seperti kemiskinan informasi, rendahnya literasi digital keluarga, dan lemahnya kontrol terhadap arus uang elektronik di ranah daring.

Cucun mendorong pemerintah menyusun kebijakan nasional perlindungan anak di ruang digital yang mengintegrasikan fungsi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah; Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek); Kementerian Komunikasi dan Informasi Digital (Kemkomdigi); Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK); Otoritas Jasa Keuangan (OJK); dan lembaga sosial masyarakat (LSM).

“Serta membangun sistem pengawasan berbasis data dan algoritma protektif untuk mendeteksi perilaku digital berisiko tinggi pada anak, sebelum menimbulkan dampak sosial,” kata Legislator Fraksi PKB itu.

Cucun juga meminta pemerintah menetapkan tanggung jawab platform digital, dan penyedia aplikasi finansial secara hukum. Hal ini penting agar mereka wajib menyediakan fitur pengaman dan verifikasi usia yang efektif.

Selain itu, program pemberdayaan ekonomi keluarga, edukasi digital parenting, dan penguatan karakter melalui pendidikan juga harus menjadi bagian integral dari strategi nasional.

“Anak-anak tidak boleh menjadi korban dari sistem digital yang tidak adil. Semangat Sumpah Pemuda harus menginspirasi seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga ruang digital yang beradab, aman, dan mendidik bagi generasi penerus,” kata Cucun.

3. DPR awasi kinerja Satgas Pemberantasan Judol

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal minta Mendiktisaintek segera cairkan tukin dosen. (IDN Times/Amir Faisol/)

Terakhir, Cucun menegaskan, DPR RI berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengevaluasi efektivitas Satgas Pemberantasan Judi Online. Dia mengajak kolaborasi semua pihak.

“Peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk introspeksi kebangsaan. Kita tidak bisa membiarkan generasi muda kehilangan arah di tengah derasnya arus digital," sebutnya.

Cucun menyatakan peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momen untuk memperkuat jaminan negara terhadap perlindungan bagi generasi muda atau pun pemuda. Baik jaminan mendapat pendidikan, layanan kesehatan, hingga jaminan terbebas dari kekerasan.

“Serta perlindungan untuk bebas berserikat dan berkumpul, yang disertai tanggung jawab. Pemuda harus senantiasa kritis, dan solutif bagi bangsa dan negara,” kata dia.

Cucun berharap pemuda-pemudi Indonesia dapat menunjukkan dedikasinya kepada negara.

“Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda bagi seluruh pemuda-pemudi bangsa. Ayo bergerak maju, tunjukkan prestasi demi kemajuan ibu pertiwi,” kata dia.

Editorial Team